tag:blogger.com,1999:blog-72551409634796308212024-03-08T11:03:24.512-08:00POLYMATHManusia di atas rata-rataPOLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-88667952734224706502012-01-14T03:02:00.000-08:002012-01-14T03:03:23.535-08:00Model Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa<br />
<b></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; mso-list: l13 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pembelajaran Matematika </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
Pengertian belajar menurut M. Sobry Sutikno (Faturahman dan Sutikno,
2007) adalah ”suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></span></a> Sedangkan belajar
menurut Chaplin (Syah, 2004) adalah “perolehan perubahan tingkah laku yang
relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a>
Perubahan tingkah laku tersebut menurut Oemar Hamalik (2005) meliputi beberapa
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti <i>(etika),</i> sikap dll.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a> Secara
umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri
individu dengan lingkungannya. <span lang="SV">Yang
dimaksud interaksi disini adalah: <a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.3pt; mso-list: l4 level1 lfo10; tab-stops: list 35.3pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam
diri yang belajar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.3pt; mso-list: l4 level1 lfo10; tab-stops: list 35.3pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Dilakukan secara aktif dengan segenap
panca indra ikut berperan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<span lang="SV">Selanjutnya pembelajaran
menurut Gagne, Briggs dan Wager adalah ”Serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a> Suatu pengertian yang
hampir sama dikemukakan oleh Corey bahwa pembelajaran adalah ”suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<span lang="SV">Suherman (2001) mengemukakan
bahwa “proses pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi
nuansa agar proses belajar tumbuh dan berkembang secara optimal”.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<span lang="SV">Dalam pembelajaran terdapat
hubungan antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Pola hubungan
tersebut termasuk pola hubungan komunikasi pembelajaran multiarah. Seperti yang
digambarkan oleh Muhibbin Syah (2004) sebagai berikut:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="5" width="103"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td><img height="168" src="file:///C:/DOCUME%7E1/KOMPUTER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="327" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<b><span lang="SV">Gambar 1</span></b><span lang="SV"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 93.75pt; text-align: center;">
<span lang="SV">Komunikasi Multiarah Dalam Proses
Belajar-Mengajar</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 93.75pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 17.3pt;">
<span lang="SV">Pada komunikasi pembelajaran multiarah
siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran seperti membaca, menulis,
menyusun rangkuman, membuat kesimpulan, menjelaskan suatu wacana, berdiskusi,
mengemukakan pendapat, bertanya, menanggapi pendapat lain, dan lain-lain.
Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan ruang dan
kesempatan bagi siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Seperti yang diungkapkan Suherman (2001) bahwa:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional
antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap
dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru
berperan sebagai komunikator, siswa sebagai komunikan, dan materi yang
dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu pengetahuan. Dalam komunikasi banyak
arah dalam pembelajaran, peran-peran tersebut bisa berubah, yaitu antara guru
dengan siswa dan sebaliknya, serta antara siswa dengan siswa.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[9]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Dengan menyadari pola hubungan
tersebut memungkinkan keterlibatan mental siswa yang optimal dalam
merealisasikan pengalaman. Selanjutnya, agar hubungan antar siswa dapat memberi
pengaruh yang positif dan konstruktif, mereka harus mampu mengusahakan terjadinya
suasana saling menghargai, memiliki, menerima, membantu, dan saling memperhatikan
antara satu dengan yang lain. Dijelaskan dalam Wuryani (2006) “tugas guru
adalah menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk mengajar dan belajar.
Suasana diciptakan oleh guru dan siswa tetapi guru mempunyai tanggung jawab dan
mengorganisasi pekerjaan siswa, mengatur waktu seefisien mungkin dan mengatur
jalannya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[10]</span></span></span></a><span class="MsoFootnoteReference"> </span>Dengan kata lain, guru harus mampu
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antarsiswa yang meliputi
bagaimana tujuan disusun dan perbedaan-perbedaan pendapat diatur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Dari pengertian-pengertian
pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan
siswa belajar dan bukan berpusat pada kegiatan guru mengajar. Sedangkan matematika
menurut Lerner (1988) adalah bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis
juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat
dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[11]</span></span></span></a> Oleh karena itu pada
hakikatnya pembelajaran matematika adalah ”proses yang sengaja dirancang dengan
tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang
(sipelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut
berpusat pada guru mengajar matematika”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[12]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Kegiatan pembelajaran
matematika sesungguhnya merupakan interaksi antara guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa
untuk mengklarifikasi pemikiran dan tindakan secara logis, kreatif, dan
sistematis selain itu juga bahwa pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk
berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; mso-list: l13 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kemampuan Komunikasi Matematik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>Pengertian Komunikasi Matematik</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; tab-stops: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN">Istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa Inggris <i>communication</i>
yang dikembangkan di Amerika Serikat. Komunikasi menurut bahasa <i>(etimologi)</i>
berasal dari bahasa latin, salah satunya yaitu <i>communicare</i> yang berarti
berpartisipasi ataupun memberitahukan. Pengertian komunikasi secara etimologi
ini memberi pengertian bahwa komunikasi dilakukan hendaknya dengan
lambang-lambang atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang
memberi pesan dengan orang yang menerima pesan. Sedangkan menurut istilah <i>(terminologi)</i>
seperti yang diungkapkan oleh Berelson dan Steiner (1964) “komunikasi adalah
proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain”.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[13]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Komunikasi adalah suatu proses, bukan hal yang statis.
Implikasi dari hal ini adalah bahwa komunikasi memerlukan tempat, dinamis,
menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi
bersama, serta melibatkan suatu kelompok. Proses komunikasi dapat digambarkan
sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 115px; left: 51px; position: relative; top: -1px; width: 462px; z-index: 251659264;"><img height="115" src="file:///C:/DOCUME%7E1/KOMPUTER/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="462" /></span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 397.5pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN">Gambar 2</span></b><span lang="IN"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 93.75pt; text-align: center;">
<span lang="IN">Proses Komunikasi</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 93.75pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pengirim pesan melakukan <i>encode</i>,
yaitu memformulasikan pesan yang akan disampaikannya dalam bentuk kode yang
dapat ditafsirkan oleh penerima pesan, kemudian penerima pesan menafsirkan men-<i>decode</i>
code yang disampaikan oleh pengirim pesan. Berhasil tidaknya komunikasi
tergantung dari ketiga komponen tersebut.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn14" name="_ftnref14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[14]</span></span></span></span></a><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="IN">Untuk
mengembangkan kemampuan komunikasinya, orang-orang dapat menyampaikan informasi
dengan bahasa matematika karena matematika merupakan bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn15" name="_ftnref15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[15]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> </span><span lang="IN">Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) disebutkan pentingnya kemampuan komunikasi matematik. Hal ini tampak
antara lain pada: </span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Fungsi dan
tujuan, yang menyebutkan bahwa :</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">1). Masalah ataupun informasi
juga sering disampaikan orang dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan
persoalan atau masalah dalam model matematika;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">2). Mengkomunikasikan gagasan
dengan bahasa matematika justru lebih praktis sistematis dan efisien.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">3). Matematika dapat digunakan
sebagai alat informasi atau ide misalnya melalui pembicaraan lisan, catatan
(tulisan), grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. </span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Kompetensi
Lintas Kurikulum (KLK) disebutkan bahwa salah satu kompetensinya adalah
menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan
gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l9 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Pada
kompetensi umum bahan kajian matematika disebutkan bahwa antara lain
dengan belajar matematika siswa memiliki kemampuan mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, grafik untuk memperjelas keadaan atau
masalah.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn16" name="_ftnref16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[16]</span></span></span></a></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Hal ini mengindikasikan
komunikasi matematik menjadi sangat penting untuk ditumbuh kembangkan dalam
kegiatan pembelajaran matematika di sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Seperti yang tercantum dalam Depdiknas
Jakarta (2003) yang menyatakan bahwa indikator dari kemahiran matematika untuk kelas
VII adalah:<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn17" name="_ftnref17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[17]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menyajikan pernyataan matematika secara
lisan, tertulis dengan simbol dan diagram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menjelaskan langkah atau memberikan alasan
hasil penyelesaian soal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menerapkan konsep secara algoritma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Melakukan kegiatan simulasi dan peragaan
untuk media pemecahan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menentukan persyaratan yang diperlukan
dalam pemecahan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Memeriksa kesesuaian hasil penyelesaian
yang diharapkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Memilih pendekatan atau strategi yang
cocok untuk menyelesaikan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">8)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menafsirkan jawaban yang diperoleh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">9)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">menunjukkan rasa ingin tahu (antusias) dan
perhatian atau minat dalam belajar matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Komunikasi
matematik juga berperan penting membantu siswa dalam memahami matematika maupun
untuk mengungkap keberhasilan belajar siswa. Seperti dikemukakan oleh Lindquist
(1996) bahwa “jika kita sepakat bahwa matematika itu merupakan suatu bahasa dan
bahasa tersebut sebagai bahasa terbaik dalam komunitasnya, maka mudah difahami
bahwa komunikasi merupakan esensi dari mengajar, belajar, dan meng-<i>asses</i>
matematika”.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn18" name="_ftnref18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[18]</span></span></span></a><span lang="SV"> Pada saat pembelajaran matematika, komunikasi
berperan efektif dalam mengembangkan pengetahuan siswa. Dengan komunikasi yang
baik siswa dapat merepresentasikan pengetahuannya sehingga bila terjadi salah
konsep dapat segera diantisipasi dan transfer ilmu pengetahuan terhadap siswa
lainnya dapat dilaksanakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Baroody
(Gusni, 2006) menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting, mengapa komunikasi
dalam pembelajaran matematika perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa, yaitu
matematika tidak hanya sekedar alat bantu berfikir, alat untuk menemukan pola,
menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan tetapi matematika juga sebagai
aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, matematika sebagai wahana
interaksi antar siswa dan juga komunikasi antara guru dan siswa.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn19" name="_ftnref19" style="mso-footnote-id: ftn19;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[19]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Menurut
NCTM (2000), komunikasi seharusnya difokuskan pada tugas-tugas matematika yang
bermakna. Guru seharusnya mengenalkan tugas-tugas seperti:<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn20" name="_ftnref20" style="mso-footnote-id: ftn20;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[20]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">a. Tugas yang berhubungan dengan pentingnya
ide-ide matematik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Tugas yang dapat diselesaikan dengan
banyak metode.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Tugas yang memenuhi banyak contoh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l13 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengartikan, menyelidiki, dan melakukan konjektur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Terdapat beberapa kemahiran
dalam bahasa matematik, diantaranya:<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn21" name="_ftnref21" style="mso-footnote-id: ftn21;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[21]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemahiran membaca.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemahiran menyusun simbol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Kemahiran membaca jadwal, graf dan rajah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemahiran mendapatkan ide utama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemahiran menggunakan perkataan matematik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Kemahiran melihat dan memahami simbol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Kemahiran membuat kaitan antara objek,
idea, perkataan dan simbol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">8)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Kemahiran mencari makna. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Sumarmo
(Muin, 2006) mengatakan bahwa kemampuan komunikasi matematik merupakan
kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk
berkomunikasi dalam bentuk: </span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn22" name="_ftnref22" style="mso-footnote-id: ftn22;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[22]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Merefleksikan benda-benda nyata, gambar,
dan diagram ke dalam ide-ide matematika; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Membuat model situasi atau persoalan
menggunakan metode lisan, tulisan, konkrit, grafik dan aljabar; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -.55pt;">
<span lang="SV">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa
atau simbol matematika;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -.55pt;">
<span lang="SV">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis
tentang matematiaka; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Membaca dengan pemahaman suatu presentasi
matematika tertulis; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Membuat konjektur, menyusun argument,
merumuskan definisi dan generalisasi; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang
matematika yang telah dipelajari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Selanjutnya
menurut NCTM (1989) kurikulum standar matematika untuk kelas 5-8 hendaknya
meliputi kesempatan untuk berkomunikasi sehingga siswa dapat:<span class="MsoFootnoteReference"> </span></span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn23" name="_ftnref23" style="mso-footnote-id: ftn23;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[23]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="SV">1) Memodelkan situasi-situasi dengan lisan, tulisan,
kongkrit, gambar, grafik dan metode-metode aljabar; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="SV">2) Memikirkan dan menjelaskan pemikiran mereka
sendiri tentang ide-ide dan situasi-situasi matematik; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="SV">3) Mengembangkan pemahaman umum terhadap ide-ide
matematika termasuk peran definisi-definisi;
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="NL">4) Menggunakan keterampilan membaca, mendengar,
menulis, dan melihat untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide
matematika, </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="NL">5) Mendiskusikan ide-ide matematik dan membuat
dugaan-dugaan dan alasan-alasan yang meyakinkan; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.3pt;">
<span lang="NL">6) Menghargai nilai notasi matematik dan perannya
dalam perkembangan ide-ide matematik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;">
<span lang="NL">Berdasarkan
uraian di atas, maka komunikasi dalam matematika atau komunikasi matematik
merupakan suatu aktivitas baik fisik maupun mental dalam mendengarkan, membaca,
menulis, berbicara, merefleksikan dan mendemonstrasikan serta menggunakan
bahasa dan simbol untuk mengkomunikasikan gagasan matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l11 level1 lfo13; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="SV">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV">Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan
Komunikasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV"> Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan
kemampuan komunikasi matematik, antara lain:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn24" name="_ftnref24" style="mso-footnote-id: ftn24;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[24]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l15 level1 lfo7; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Pengetahuan prasyarat <i>(Prior Knowledge)</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify;">
Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa
tentu saja bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. <span lang="FI">Jenis kemampuan yang dimiliki siswa sangat
menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l15 level1 lfo7; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kemampuan
membaca, diskusi dan menulis<span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Dalam komunikasi matematik,
kemampuan membaca, diskusi, dan menulis dapat membantu siswa memperjelas
pemikiran dan dapat mempertajam pemahaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l15 level1 lfo7; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pemahaman
matematik<span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">Pemahaman
matematik merupakan kemamapuan siswa untuk menjelaskan suatu situasi dan suatu
tindakan matematik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="FI">Pada penelitian
ini, peneliti membagi kemampuan komunikasi matematik menjadi tiga berdasarkan
klasifikasi yang dikemukakan oleh Gusni dalam Algoritma dan Jurnal matematika,
yaitu:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn25" name="_ftnref25" style="mso-footnote-id: ftn25;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[25]</span></span></span></span></a><span lang="FI"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="IN">Written Text</span></i><span lang="IN">, yaitu </span>m<span lang="IN">emberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model situasi
atau persoalan menggunakan lisan, tulisan, konkrit, grafik dan aljabar, menjelaskan
dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari, mendengarkan,
mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat konjektur, menyusun
argumen dan generalisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="SV">Drawing</span></i><span lang="SV">, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar
dan diagram ke dalam ide-ide matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="SV"> Mathematical
Expression</span></i><span lang="SV">, yaitu mengekspresikan
konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau
simbol matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: list 28.05pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">C. Model Pembelajaran Terbalik <i>(Reciproc</i></span></b><b><i><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">al Teaching)</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span lang="SV">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV">Karakteristik Pembelajaran Terbalik <i>(Reciprocal
Teaching)</i></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Pembelajaran
atau pengajaran menurut Tardif (Syah, 2004) adalah “sebuah proses kependidikan
yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta
dirancang untuk mempermudah belajar”.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn26" name="_ftnref26" style="mso-footnote-id: ftn26;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[26]</span></span></span></a> <span lang="SV">Sedangkan pengajaran menurut Majid
(2007) diartikan sebagai “suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar”.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn27" name="_ftnref27" style="mso-footnote-id: ftn27;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[27]</span></span></span></a> <span lang="SV">Dengan kata lain bahwa pengajaran
merupakan suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi para
peserta didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Menurut
Degeng (Hamzah, 2006) pengajaran adalah upaya membelajarkan siswa.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn28" name="_ftnref28" style="mso-footnote-id: ftn28;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[28]</span></span></span></a><span lang="SV"> Pengertian ini secara implisit memberikan
penjelasan bahwa dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi
pembelajaran yang ada. Kegaitan ini pada dasarnya merupakan inti dari
perencanaan pembelajaran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Menurut
Claire Weinstein & Ricard Meyer (Nur, 2000) “pengajaran yang baik adalah
pengajaran yang meliputi mengajar siswa tentang bagaimana belajar, bagaimana
mengingat, begaimana berfikir, bagaimana memotivasi diri sendiri”.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn29" name="_ftnref29" style="mso-footnote-id: ftn29;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[29]</span></span></span></a> <span lang="SV">Ini berarti yang menjadi pusat
perhatian adalah siswa, siswa dimotivasi untuk aktif dan belajar mandiri dalam
memahami suatu konsep. Dalam hal ini peranan guru adalah sebagai fasilitator
dan motivator yang mengarahkan siswa untuk membangun pengetahuan matematika
secara mandiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Ada banyak
model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk aktif belajar mandiri
dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematiknya, salah satunya adalah model
pembelajaran terbalik <i>(Reciprocal Teaching).</i> Menurut Palincsar dan Brown
seperti yang dikutip oleh Slavin (dalam Ibrahim, 2007) bahwa strategi
pembelajaran terbalik adalah pendekatan konstruktivis yang didasarkan pada
prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarakan keterampilan kognitif melalui
pengajaran dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan membaca pada
siswa berkemampuan rendah.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn30" name="_ftnref30" style="mso-footnote-id: ftn30;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[30]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Menurut
Ibrahim (2007) pembelajaran terbalik adalah strategi belajar melalui kegiatan
mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai guru menggantikan
peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan
sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan dan
pembimbing yang melakukan scaffolding. <i>Scaffolding </i>adalah bimbingan yang
diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang atau belum tahu.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn31" name="_ftnref31" style="mso-footnote-id: ftn31;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[31]</span></span></span></a> Sedangkan menurut Nur dan
Wikandari (dalam Trianto, 2007),
pembelajaran terbalik adalah pendekatan konstruktivis yang berdasar pada
prinsip-prinsip pembuatan/pengajuan pertanyaan.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn32" name="_ftnref32" style="mso-footnote-id: ftn32;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[32]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Pembelajaran
terbalik <i>(reciprocal teaching)</i> merupakan prosedur pengajaran yang
digunakan brown dan Palinscar untuk mengembangkan pemantauan kognitif; pelajar
diminta secara bergantian memimpin kelompok belajar dalam menggunakan strategi
untuk memahami dan mengingat suatu bacaan. Cara pengajaran ini menuntut
sekelompok kecil pelajar, sering kali dengan pimpinan orang dewasa, secara
aktif mendiskusikan bacaan pendek dengan tujuan membuat ringkasan, mengajukan
pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman, mengeluarkan pertanyaan untuk memperjelas
gagasan atau kata-kata yang sulit atau membingungkan, dan memperkirakan hal
yang akan terajdi selanjutnya.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn33" name="_ftnref33" style="mso-footnote-id: ftn33;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[33]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span lang="SV">Ann Brown
(1982) dan Anne Marie Palinscar (1984) mengemukakan bahwa dengan pengajaran
terbalik guru mengajarkan siswa keterampilan-keterampilan kognitif penting
dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan prilaku tertentu dan
kemudian membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka
sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn34" name="_ftnref34" style="mso-footnote-id: ftn34;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[34]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Karakteristik
dari pembelajaran terbalik menurut Palinscar dan Brown (2008) adalah:<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn35" name="_ftnref35" style="mso-footnote-id: ftn35;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[35]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45.0pt; text-align: justify;">
Reciprocal
teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a
dialogue between teachers and students regarding segments of text. The dialogue
is structured by the use of four strategies: summarizing, question generating,
clarifying, and predicting. The teacher and students take turns assuming the
role of teacher in leading this dialogue.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
Bila diterjemahkan berarti bahwa karakteristik dari pembelajaran terbalik
adalah (1) Dialog antar siswa dan guru, dimana masing-masing mendapat giliran
untuk memimpin diskusi, (2) <i>“Reciprocal”</i> artinya suatu interaksi dimana
seseorang bertindak untuk merespon yang lain, (3) Dialog yang terstruktur
dengan menggunakan empat strategi, yaitu: merangkum, membuat pertanyaan dan
jawaban, mengklarifikasi <i>(menjelaskan kembali)</i>, dan memprediksi.
Masing-masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman
terhadap apa yang sedang dipelajarinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Pembelajaran terbalik mengutamakan peran aktif siswa
dalam pembelajaran untuk membangun pemahamannya dan mengembangkan kemampuan
komunikasi matematiknya secara mandiri. Prinsip tersebut sejalan dengan prinsip
dasar konstruktivisme yang beranggapan bahwa pengetahuan itu merupakan
konstruksi (bentukan) dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu
bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang
diciptakan orang yang sedang mempelajarainya.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn36" name="_ftnref36" style="mso-footnote-id: ftn36;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[36]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN">Dengan
demikian, proses pembelajaran merupakan suatu proses aktif siswa yang sedang
belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan guru berperan
menyediakan suasana/kondisi belajar yang mendukung proses konstruksi
pengetahuan pada diri siswa. Konstruktivis Cobb (Palinscar & Brown, 2008) mengemukakan
bahwa konstruktivisme berfokus pada proses dimana siswa secara individu/mandiri
aktif mengkonstruksi realitas matematika mereka sendiri.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn37" name="_ftnref37" style="mso-footnote-id: ftn37;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[37]</span></span></span></a><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN">Melalui pengajaran
terbalik siswa diajarkan empat strategi pamahaman pengaturan diri spesifik
yaitu perangkuman, pengajuan pertanyaan, pengklarifikasian (menjelaskan
kembali) dan prediksi.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn38" name="_ftnref38" style="mso-footnote-id: ftn38;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[38]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> </span><span lang="IN">Adapun tujuan dari setiap strategi-strategi yang dipilih adalah sebagai
berikut:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn39" name="_ftnref39" style="mso-footnote-id: ftn39;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[39]</span></span></span></span></a><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Membuat rangkuman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Strategi merangkum ini
bertujuan untuk menentukan intisari dari teks bacaan, memberikan kesempatan
untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan informasi yang paling penting dalam
teks.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Membuat pertanyaan dan jawaban</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Strategi bertanya ini
digunakan untuk memonitor dan mengevalusi sejauhmana pemahaman pembaca terhadap
bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
dirinya sendiri atau dalam bentuk <i>self-test</i> untuk memastikan bahwa
mereka dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka dengan baik,
teknik ini seperti sebuah proses metakognitif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Memprediksi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Pada tahap ini pembaca diajak
untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan
dengan informasi yang diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan
dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan
informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat membuat
dugaan tentang topik dari paragrap selanjutnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l14 level2 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Menjelaskan kembali</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-weight: normal;">Strategi
menjelaskan</span></b><span lang="SV"> kembali merupakan
kegiatan yang penting terutama ketika belajar dengan siswa yang memiliki
sejarah kesulitan yang berbeda. Strategi ini memberikan penekanan kepada siswa
untuk menjadi guru dihadapan teman-temannya (siswa guru). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="SV">Singkatnya,
setiap strategi yang dipilih adalah sebagai sarana untuk membantu siswa dalam membangun
makna dari teks juga sebagai alat pemantauan mereka membaca untuk memastikan
bahwa mereka sebenarnya memahami apa yang dibaca. Masing-masing dari strategi
pembelajaran terbalik ini akan membantu siswa membantu membangun pengertian
terhadap materi yang sedang mereka pelajari secara mandiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Selanjutnya
menurut Mohamad Nur (2000) untuk mempelajari strategi-strategi ini, guru dan
siswa membaca bacaan yang ditugaskan dalam kelompok-kelompok kecil, dan guru
memodelkan empat keterampilan tersebut-merangkum bacaan tersebut, mengajukan
satu atau dua pertanyaan, mengklarifikasi poin-poin yang sulit dan berat, dan
meramalkan apa yang akan ditulis pada bagian tulisan berikutnya. Pada saat
pelajaran berjalan, situasinya terbalik, yaitu siswa mengambil giliran melaksanakan
peran guru dan bertindak sebagai pemimpin diskusi untuk kelompok tersebut.
Sementara salah seorang siswa berperan sebagai guru, guru memberikan dukungan,
umpan balik, dan semangat ketika siswa-siswa belajar strategi-strategi tersebut
dan membantu mereka saling mengajar satu sama lain.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn40" name="_ftnref40" style="mso-footnote-id: ftn40;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[40]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Salah satu
cara yang dapat ditempuh guru untuk mengoptimalkan model pembelajaran terbalik
khususnya pada kelas besar dengan mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil. Suasana belajar dalam kelompok dapat membantu siswa untuk saling
memberikan umpan balik diantara anggota kelompok. Selain itu, belajar
berkelompok merupakan aspek penting dalam proses mengkonstruksi pengetahuan
karena dapat membuka peluang untuk terjadinya tukar pendapat, mempertahankan
argumentasi, negosiasi antar siswa atau kelompok, sehingga memancing siswa berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. Seperti menurut Wingkel (1999) bahwa keuntungan dari
bekerja atau belajar dalam kelompok adalah:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn41" name="_ftnref41" style="mso-footnote-id: ftn41;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[41]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l8 level1 lfo14; text-align: justify;"><span lang="SV">Mengolah materi pelajaran secara
lebih mendalam dan menerapkan hasil belajar, yang telah diperoleh dengan
bekerja atau belajar secara individual pada problem atau soal yang baru.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l8 level1 lfo14; text-align: justify;"><span lang="SV">Memenuhi kebutuhan siswa untuk merasa
senang dalam belajar dan termotivasi dalam belajar.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo14; text-align: justify;"><span lang="SV">Memperoleh kemampuan untuk
bekerjasama <i>(social skills).</i> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<span lang="SV">Oleh karena
itu, dalam model pembelajaran terbalik siswa melakukan empat strategi penting
yaitu merangkum, membuat pertanyaan dan jawaban, memprediksikan dan menjelaskan
kembali. Peran guru dalam pembelajaran ini lebih sebagai motivator, fasilitator
dan moderator bagi siswa. Untuk mengoptimalkan peran tersebut guru dapat
menerapkan pendekatan scaffolding dalam pembelajaran. Scaffolding berarti
pemberian sejumlah bantuan kepada siswa pada awal belajar dan mengurangi
bantuan tersebut serta membiarkan siswa untuk mengambil alih tanggung jawab
sendiri pada saat mereka dianggap mampu.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>Tahapan Kegiatan Pembelajaran Terbalik <i>(Reciprocal
Teaching)</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Pada awal penerapan Pengajaran Terbalik guru
memberitahukan akan memperkenalkan suatu pendekatan/strategi belajar,
menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedurnya. Menurut Nur dan Wikandari (dalam
Trianto, 2007) dalam mengawali pemodelan dilakukan dengan cara membaca satu
paragraf suatu bacaan. Kemudian menjelaskan dan mengajarkan bahwa pada saat
atau selesai membaca terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan yaitu:<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn42" name="_ftnref42" style="mso-footnote-id: ftn42;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt;">[42]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l1 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span> Memikirkan
pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat diajukan dari apa yang telah dibaca dan
memastikan bisa menjawabnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l1 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Membuat ikhtisar/rangkuman tentang
informasi terpenting dari wacana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l1 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV"> Memprediksi/meramalkan
apa yang mungkin akan dibahas selanjutnya; dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l1 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Mencatat apabila ada hal-hal yang kurang
jelas atau tidak masuk akal dari suatu bagian, selanjutnya memeriksa apakah
kita bisa berhasil membuat hal-hal itu masuk akal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Setelah siswa memahami
keterampilan-keterampilan diatas, guru akan menunjuk seorang siswa untuk
menggantikan perannya dalam kelompok tersebut. Mula-mula ditunjuk siswa yang
memiliki kemampuan memimpin diskusi, selanjutnya secara bergilir setiap siswa
merasakan/melakukan peran sebagai guru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Langkah-langkah
pembelajaran terbalik menurut Palinscar (1986) adalah sebagai berikut:</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftn43" name="_ftnref43" style="mso-footnote-id: ftn43;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[43]</span></span></span></a><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Pada tahapan awal pembelajaran, guru
bertanggung jawab untuk memimpin tanya jawab dan melaksanakan keempat strategi
pembelajaran terbalik yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan
kembali, dan memprediksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Guru memperagakan bagaimana cara merangkum,
menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, dan memprediksi setelah selesai
membaca.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Selama membimbing siswa melakukan latihan
menggunakan strategi pembelajaran terbalik, guru membantu siswa dalam
menyelesaikan apa yang diminta dari tugas yang diberikan berdasarkan tingkat
kepandaian siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Selanjutnya, siswa belajar untuk memimpin
tanya jawab dengan atau tanpa adanya guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="SV">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV">Guru bertindak sebagai fasilitator dengan
memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa dan mendorong siswa
untuk berpartisipasi dalam tanya jawab ke tingkat yang lebih tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="SV">Adapun
tahapan-tahapan pembelajaran terbalik <i>(reciprocal teaching)</i> dalam
penelitian ini adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Tahap Pertama</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Guru mempersiapkan bahan ajar (LKS) yang akan
dipergunakan pada pertemuan pertama dan berikutnya. LKS tersebut memuat
tugas-tugas menyimpulkan (merangkum), menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya,
dan memprediksi suatu permasalahan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelaompok-kelompok kecil sekitar 6-7 orang siswa.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Tahap Kedua</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Guru membagikan LKS yang akan dipergunakan pada
pertemuan tersebut, kemudian siswa membaca bahan ajar lain (buku paket) yang
mereka miliki sebagai penunjang untuk mengerjakan LKS.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Selesai membaca, siswa ditugaskan mengerjakan LKS
dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Guru memperagakan peran sebagai siswa guru dengan
menjelaskan hasil kesimpulan, menyampaikan pertanyaan untuk dibahas bersama,
dan menyampaikan hasil prediksi dari masalah atau materi yang sedang dibahas.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63.0pt; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Pertemuan selanjutnya yang menjadi siswa guru adalah
salah seorang siswa dalam kelas tersebut yang dipilih secara acak, sehingga
seluruh siswa dalam kelas tersebut harus siap.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span>Tahap Ketiga</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Sebagaimana pertemuan sebelumnya, guru membagikan LKS
dan siswa mengerjakan secara diskusi kelompok. Dipilih seorang siswa untuk
menjadi siswa guru yang berperan aktif bersama teman-temannya membahas LKS.
Dalam hal ini guru sebagai pengarah jika proses pembelajaran terhambat
jalannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l10 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">
</span></b>Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan
beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian tersebut antara lain :<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Penelitian yang dilakukan oleh Hendriana dengan
judul “Meningkatkan Kemampuan Pengajuan Masalah dan Pemecahan Masalah
Matematika Dengan Pembelajaran Terbalik <i>(Reciprocal Teaching)</i>”.
Penelitian tersebut dilakukan pada tahun pelajaran 2002/2003. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran terbalik lebih baik dari pada siswa yang menggunakan
pembelajaran biasa dan siswa bersikap positif terhadap pembelajaran yang
dilakukan. </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Penelitian yang dilakukan oleh Astuti yang berjudul
“Penerapan Strategi Belajar Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran
Matematika Kelas II di MAN Magelang.” Penelitian tersebut dilakukan pada
tahun pelajaran 2004/2005. Hasil penelitiannmya menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kemampuan komunikasi matematik dengan hasil
belajar siswa, dimana kontribusi kemampuan komunikasi matematik siswa
terhadap hasil belajar siswa sebesar 76%.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l10 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengajuan Konseptual Perencanaan
Tindakan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Dalam proses pembelajaran, ketika siswa belajar untuk
menemukan, memahami, dan mengembangkan konsep yang sedang dipelajarinya melalui
kegiatan membaca, menulis, presentasi dan berdiskusi, sesungguhnya siswa sedang
menggunakan kemampuan komunikasi matematiknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Seperti telah dijelaskan sebelumnya model pembelajaran
terbalik<i> (reciprocal teaching) </i>menekankan siswa untuk menerapkan empat
strategi yaitu (1) Merangkum atau menyimpulkan, (2) Menyusun pertanyaan dan
jawaban, (3) Menjelaskan kembali pengetahuan yang diperolehnya, dan (4) Memprediksi.
Dengan menerapkan pembelajaran terbalik dalam pembelajaran matematika, siswa
tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada guru dalam membangun pengetahuannya dan
pengertian terhadap materi yang sedang dipelajarinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
Pembelajaran terbalik juga memberikan kesempatan dan
keleluasaan kepada siswa untuk menggunakan kemampuan komunikasi matematiknya
secara mandiri, karena siswa dibiasakan untuk mampu membuat kesimpulan dari
suatu konsep dan menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya kepada
teman-temannya. Kemampuan komunikasi matematik siswa juga akan tampak ketika
siswa berusaha menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepada siswa yang
lainnya dan membahasnya bersama, serta membuat prediksi
permasalahan-permasalahan baru dari konsep yang telah dipelajarinya. Semakin
pandai siswa menggunakan strategi tersebut, kemampuan komunikasi matematik
siswa pun dapat ditingkatkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l10 level1 lfo9; tab-stops: 18.0pt 240.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">F.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Hipotesis Tindakan </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<b> </b>Berdasarkan kerangka berpikir yang
telah dipaparkan di atas maka diduga penerapan model pembelajaran terbalik <i>(Reciprocal
Teaching)</i> dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="mso-element: footnote-list;">
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> P.Faturrahman dan M.S Sutikno, <i>Strategi
Belajar Mengajar</i>, (Bandung: Rafika Aditama,2007),h.5</span></div>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Muhibbin Syah, <i>Psiklogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru</i>, (Bandung:
Remaja Rosdakrya, 2004), h.90</span></div>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Oemar Hamalik. <i>Kurikulum dan Pembelajaran</i>, (Jakarta:Bumi
Aksara,2005),h. 38</span></div>
</div>
<div id="ftn4" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> Sardiman, <i>Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar</i>, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.22</span></div>
</div>
<div id="ftn5" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></span><span lang="SV"> Paulina Panen, <i>Belajar dan
Pembelajaran,</i> (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), Cet. 3, h.1.5</span></div>
</div>
<div id="ftn6" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Ismail, <i>Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, </i>(Jakarta:
Universitas Terbuka, 2002), h.1.13</span></div>
</div>
<div id="ftn7" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></span></a><i><span lang="EN-GB"> </span></i><span lang="SV">Suherman. <i>Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
</i>(Bandung: JICA,2001),h. 18</span></div>
</div>
<div id="ftn8" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Muhibbin Syah, <i>Psiklogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru...,</i>h.238</span></div>
</div>
<div id="ftn9" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[9]</span></span></span></span></a><i><span lang="EN-GB"> </span></i><span lang="SV">Suherman, <i>Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer…</i>,h. 9</span></div>
</div>
<div id="ftn10" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[10]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">S.E Wuryani, <i>Psikologi Pendidikan</i>, (Jakarta: Grasindo, 2006),h.281</span></div>
</div>
<div id="ftn11" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[11]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="IN">Mulyono Abdurrahman, <i>Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar</i>,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.252</span></div>
</div>
<div id="ftn12" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[12]</span></span></span></span></a><span lang="FI"> Ismail, <i>Kapita Selekta…h. 1.13</i></span></div>
</div>
<div id="ftn13" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[13]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="FI">Roudhonah. <i>Ilmu Komunikasi</i>. (Jakarta: UIN Jakarta Press,2007),
Cet.I, h.19-21</span></div>
</div>
<div id="ftn14" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref14" name="_ftn14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[14]</span></span></span></span></a><span lang="FI"> Igak Wardani, <i>Dasar-Dasar Komunikasi
dan Keterampilan Dasar Mengajar</i>, (Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka,
2001), h.4-5 </span></div>
</div>
<div id="ftn15" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref15" name="_ftn15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""></a><span lang="FI"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[15]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="IN">Jujun Suriasumantri, <i>Filsafat Ilmu</i>, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2005), h. 190</span></div>
</div>
<div id="ftn16" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref16" name="_ftn16" style="mso-footnote-id: ftn16;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[16]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Bambang Aryan, <i>Komunikasi Dalam Matematika</i>, Tersedia [Online]:<u>http://rbaryans.wordpress.com/2007/05/30/<i>Komunikasi
Dalam Matematika</i>/-37k-</u> [08 Februari 2009, 10:46 WIB].</span></div>
</div>
<div id="ftn17" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref17" name="_ftn17" style="mso-footnote-id: ftn17;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[17]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Sri Anitah, <i>Strategi Pembelajaran Matematika</i>, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007), h. 7.31</span></div>
</div>
<div id="ftn18" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref18" name="_ftn18" style="mso-footnote-id: ftn18;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[18]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Bambang Aryan, <i>Komunikasi Dalam Matematika...</i> [09 Maret 2009, 10:30
WIB].</span></div>
</div>
<div id="ftn19" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref19" name="_ftn19" style="mso-footnote-id: ftn19;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[19]</span></span></span></span><span lang="SV"> Gusni Satriawati, <i>Algoritma: Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika</i>, (Jakarta: Center for Mathematics
education Development/ceMED, 2006), Vol.I.No.1 ISSN:190</span><span lang="IN">7-7882</span><span lang="SV">. h.109.</span></div>
</div>
<div id="ftn20" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref20" name="_ftn20" style="mso-footnote-id: ftn20;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[20]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span>NCTM, <i>Curriculum
and Evaluation Standard for School Mathematics</i>, (United States of
America:The National Council of Teacher of Mathematics Inc.2000<span style="display: none;">ited States of
America:_______________________________________________________________________________________________________</span>),
h. 271 </div>
</div>
<div id="ftn21" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref21" name="_ftn21" style="mso-footnote-id: ftn21;" title=""></a><span lang="EN-GB"> <span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[21]</span></span></span> Tengku,
Zawawi, <i>Isu-Isu Dalam Pendidikan Matematika</i>, (Malaysia:Utusan
Publications 2005).Tersedia [online]:<span style="color: black;"><a href="http://books.google.co.id/books?id=sUx8mYRun4sC&dq=editions:ISBN9676117838&hl=en"><span style="color: black;">http://books.google.co.id/books?id=sUx8mYRun4sC&dq=editions:ISBN9676117838&hl=en</span></a>.
h.48</span></span>,[07 April 2009, 11:00
WIB].</div>
</div>
<div id="ftn22" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref22" name="_ftn22" style="mso-footnote-id: ftn22;" title=""></a><span lang="EN-GB"> <span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[22]</span></span></span> Abdul Muin,
<i>Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa SMA</i>,
(Tesis: Bandung, Tidak diterbitkan, 2005), h.13.</span></div>
</div>
<div id="ftn23" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref23" name="_ftn23" style="mso-footnote-id: ftn23;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[23]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Gusni Satriawati, <i>Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika</i>...h.110-111.</span></div>
</div>
<div id="ftn24" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref24" name="_ftn24" style="mso-footnote-id: ftn24;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[24]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Gusni Satriawati, <i>Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika...</i>h.111.</span></div>
</div>
<div id="ftn25" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref25" name="_ftn25" style="mso-footnote-id: ftn25;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[25]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Gusni Satriawati, <i>Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika...</i>h.111.</span></div>
</div>
<div id="ftn26" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="tab-stops: 171.0pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref26" name="_ftn26" style="mso-footnote-id: ftn26;" title=""></a><span lang="SV">
</span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[26]</span></span></span></span><span lang="SV"> Muhibbin Syah, <i>Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru...,</i>h.34.</span></div>
</div>
<div id="ftn27" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref27" name="_ftn27" style="mso-footnote-id: ftn27;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[27]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Abdul, Majid, <i>Perencanaan Pembelajaran</i>, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 16</span></div>
</div>
<div id="ftn28" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref28" name="_ftn28" style="mso-footnote-id: ftn28;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[28]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Hamzah B. Uno, <i>Orientasi Baru Dalam Psikologi pembelajaran</i>,
(Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2006), h.134.</span></div>
</div>
<div id="ftn29" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref29" name="_ftn29" style="mso-footnote-id: ftn29;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[29]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Mohamad Nur, <i>Strategi-Strategi Belajar</i>, (Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya, 2000), h.5.</span></div>
</div>
<div id="ftn30" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref30" name="_ftn30" style="mso-footnote-id: ftn30;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[30]</span></b></span></span></b></span></a><b><span lang="EN-GB"> </span></b>Muslimin. Ibrahim, <i>Reciprocal Teaching Sebagai Strategi,</i> Tersedia
[Online]::<u> http:kpicenter.org,indeks.php%option.com_content&task_view&id_36&itemid,</u>
[09 Maret 2009, 10:30 WIB].</div>
</div>
<div id="ftn31" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref31" name="_ftn31" style="mso-footnote-id: ftn31;" title=""></a> <span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[31]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span>Muslimin Ibrahim, <i>Reciprocal
Teaching</i> …,[09 Maret 2009, 10:30 WIB].</div>
</div>
<div id="ftn32" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref32" name="_ftn32" style="mso-footnote-id: ftn32;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[32]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Trianto, <i>Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik</i>,
(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h.96.</span></div>
</div>
<div id="ftn33" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref33" name="_ftn33" style="mso-footnote-id: ftn33;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[33]</span></span></span></span></a><span lang="SV"> John W. Santroek, <i>Adolescence
Perkembangan Remaja</i>, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 140.</span></div>
</div>
<div id="ftn34" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref34" name="_ftn34" style="mso-footnote-id: ftn34;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[34]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Mohamad Nur, <i>Strategi-Strategi Belajar</i>...,h.48.</span></div>
</div>
<div id="ftn35" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref35" name="_ftn35" style="mso-footnote-id: ftn35;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[35]</span></span></span></span><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;"> Palincsar,</span></cite><cite><span lang="SV"> Reciprocal Pengajaran, </span></cite><cite><u><span lang="SV" style="font-style: normal;">Tersedia</span></u></cite><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;"> [Online]: </span></cite><u><span lang="SV">http://teams <cite><span style="font-style: normal;">www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atrisk/at6lk38.htm - 8k </span></cite></span></u><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;">-</span></cite><span lang="SV">.[02 Maret 2009, 14:00 WIB].</span></div>
</div>
<div id="ftn36" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref36" name="_ftn36" style="mso-footnote-id: ftn36;" title=""></a> <span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[36]</span></span></span></span><span lang="SV"> Sardiman, <i>Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar</i>…, h.37</span></div>
</div>
<div id="ftn37" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref37" name="_ftn37" style="mso-footnote-id: ftn37;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[37]</span></span></span></span><span lang="SV"> Suherman, <i>Strategi Mengajar
Kontemporer….,</i>h.73</span></div>
</div>
<div id="ftn38" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref38" name="_ftn38" style="mso-footnote-id: ftn38;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[38]</span></span></span></span><span lang="SV"> Trianto, <i>Model-Model Pembelajaran</i>...,h.96</span></div>
</div>
<div id="ftn39" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref39" name="_ftn39" style="mso-footnote-id: ftn39;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[39]</span></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> </span><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;">Palincsar,</span></cite><cite><span lang="SV"> Reciprocal Pengajaran</span></cite><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;">...,[02 Maret 2009,14:00
WIB].</span></cite></div>
</div>
<div id="ftn40" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref40" name="_ftn40" style="mso-footnote-id: ftn40;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[40]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">Mohamad Nur, <i>Strategi-Strategi Belajar</i>...,h.49.</span></div>
</div>
<div id="ftn41" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 18.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref41" name="_ftn41" style="mso-footnote-id: ftn41;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[41]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="SV">W.S Wingkel, <i>Psikologi Pengajaran,</i> (Jakarta: Grasindo, 1999), h. 291.</span></div>
</div>
<div id="ftn42" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref42" name="_ftn42" style="mso-footnote-id: ftn42;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[42]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><span lang="PT-BR">Trianto, <i>Model-Model Pembelajaran</i>...,h.97.</span></div>
</div>
<div id="ftn43" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7255140963479630821#_ftnref43" name="_ftn43" style="mso-footnote-id: ftn43;" title=""></a><span lang="SV"> </span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[43]</span></span></span></span><span lang="EN-GB"> </span><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;">Palincsar,</span></cite><cite><span lang="SV"> Reciprocal Pengajaran...</span></cite><cite><span lang="SV" style="font-style: normal;">[02 Maret 2009,14:00 WIB].</span></cite></div>
</div>
</div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-35084835003659098872012-01-14T02:57:00.000-08:002012-01-14T02:57:28.588-08:00KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ICT DALAM PEMBELAJARAN<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keunggulan
dan Keterbatasan Komputer Yang Digunakan Dalam Tujuan Pendidikan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keunggulan</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komputer<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dapat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengakomodasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lamban<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menerima<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim
yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih individual,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pernah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lupa,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pernah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bosan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sangat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sabar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam menjalankan instruksi seperti yang
diinginkan program yang digunakan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komputer<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dapat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>merangsang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengerjakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>latihan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi
karena tersedianya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>animasi grafik, warna
dan musik yang dapat menambah realisme. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kendali berada di tangan siswa
sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat
penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perorangan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>misalnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertanya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menilai jawaban.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemampuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merekam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>aktivitas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>siswa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>selama<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menggunakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>suatu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>program pembelajaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberi<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kesempatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>baik<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pembelajaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>secara perorangan dan perkembangan setiap
siswa selalu dapat dipantau. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dapat berhubungan dengan dan
mengendalikan peralatan lain seperti <i>compact disc</i>,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>video<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tape</i>,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lain-lain<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>program<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengendali<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>komputer-komputer. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keterbatasan</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Meskipun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harga<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>perangkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keras<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>komputer<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>cenderung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>semakin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menurun (murah), pengembangan perangkat
lunaknya masih relatif mahal. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menggunakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>komputer<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diperlukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pengetahuan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keterampilan khusus tentang
komputer. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keragaman<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>model<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>komputer<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(perangkat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keras)<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sering<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyebabkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>program (<i>software</i>)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tersedia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>satu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>model<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cocok<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(kompatibel)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan model
lainnya. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Program<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tersedia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>belum<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memperhitungkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kreativitas<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>siswa,sehingga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tentu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengembangkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kreativitas siswa. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komputer<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>efektif<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bila<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>digunakan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>oleh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>satu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beberapa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>orang dalam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kecil.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Untuk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lebih<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>besar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diperlukan tambahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>peralatan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lain<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mampu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>memproyeksikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pesan-pesan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di monitor ke layar yang lebih lebar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsekuensi
Aplikasi “Mathcad” Dalam Pembelajaran Matematika</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsekuensi
Positif</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagian siswa menyambut perubahan pendekatan
pengajaran dan tertarik belajar teknologi komputer.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siswa lebih intuitif </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagian besar siswa merasa kemampuan pemecahan
masalah matematiknya meningkat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hampir semua siswa sepakat lebih efisien waktu
dalam menyelesaikan tugas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Rasa ingin tahu siswa dirangsang untuk mencari
model kinerja komputer dengan kondisi operasi yang berbeda. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsekuensi
Negatif</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-fareast-font-family: Cambria;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa siswa berfikir belajar jadi lebih sulit
karena menambah persyaratan kemampuan baru yaitu teknologi komputer.</span></div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-49928676820532936242012-01-14T02:53:00.000-08:002012-01-14T02:54:54.423-08:00PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">oleh : Ramdani Miftah, S.Pd</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">(Mahasiswa Pascasarjana UPI)</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Latar
Belakang</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan sains
(IPTEKS) semakin hari semakin
pesat, terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari
perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi tersebut,
arus informasi datang dari
berbagai penjuru dunia
secara cepat dan
melimpah ruah. Untuk dapat tampil
unggul dalam keadaan yang selalu berubah dan kompetitif ini diperlukan adanya
sumber daya manusia
yang berkualitas. Kualitas sumber
daya manusia itu sendiri salah satunya bergantung pada kualitas
pendidikannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendidikan matematika yang diberikan di sekolah
memberikan sumbangan penting bagi siswa dalam pengembangan kemampuan yang
sejalan dengan tujuan pendidikan. Menurut Depdiknas Jakarta (2003:7.31)
disebutkan bahwa kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat
tercapai dalam belajar matematika mulai dari SD dan MI sampai SMA dan MA adalah
sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik
atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan), dan
meyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran matematika tersebut, maka pembelajaran
matematika difokuskan pada kecakapan sebagai berikut (dalam Syaban, 2008): <span style="color: black;"></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l13 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kemampuan
menggunakan konsep dan keterampilan matematis untuk memecahkan masalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(problem solving).</i> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l13 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menyampaikan
ide/gagasan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(communication).</i> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l13 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memberikan
alasan induktif maupun deduktif untuk membuat, mempertahankan, dan mengevaluasi
argumen <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(reasoning).</i> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l13 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menggunakan pendekatan,
keterampilan, alat, dan konsep untuk mendeskripsikan dan menganalisis data <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(representation). </i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l13 level1 lfo4; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Membuat pengaitan antar ide
matematik, membuat model, dan mengevaluasi struktur matematika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(conection).</i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Namun, kualitas pendidikan
di Indonesia khususnya
dalam bidang matematika tampaknya
belum terlalu menggembirakan. Fakta
yang berasal dari temuan
penelitian dan hasil
survei yang dilakukan
oleh <i>Trends in
International Mathematics
and Science Study</i>
(TIMSS) tahun 1999
untuk tingkat kelas
IV SD dan kelas VIII SMP,
Indonesia berada di urutan ke 34 dari 38 negara. Kompetensi yang diujikan
pada TIMSS 1999
adalah <i>knowing</i> (pengetahuan), <i>using
routine procedures </i>(penggunaan
prosedur rutin), <i>investigation and
problem solving </i>(investigasi dan
pemecahan masalah), <i>mathematical reasoning</i>
(penalaran matematika) dan <i>communicating</i> (komunikasi).
Selanjutnya survei TIMSS pada tahun
2007 untuk siswa
sekolah menengah, Indonesia
berada pada posisi
ke 36 dari 48 negara (TIMSS,
2008). </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selain
itu dari survei tiga tahunan <i>Programme for
International Student
Assessment</i> (PISA) tahun
2006, Indonesia berada
di urutan ke
52 dari 57
negara dalam hal matematika.
Hal yang dinilai
dalam PISA adalah
kemampuan siswa dalam hal
memecahkan suatu masalah
(<i>problem solving</i>), memformulasi penalarannya (<i>reasoning</i>), dan
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang dimilikinya kepada orang lain (<i>communication</i>)
(Istianah, 2009: 2). </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dilihat dari
fakta-fakta yang telah
dipaparkan tersebut, ada
beberapa faktor kemampuan siswa
yang dinilai oleh
TIMSS maupun PISA,
yaitu kemampuan pemecahan masalah,
penalaran dan komunikasi
matematis. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa Indonesia
memiliki prestasi yang
belum menggembirakan dalam ketiga kemampuan tersebut.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berlandaskan pada
penjelasan di atas,
model pembelajaran yang
dapat diterapkan adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pembelajaran matematika
berbasis komputer</i>. Komputer dipandang sebagai
media bantu pembelajaran
yang mampu menjawab
tantangan ini, karena komputer dapat menyajikan tampilan grafis dan
gagasan secara visual dari ide-ide matematika
pada siswa dengan
baik. Komputer sebagai
salah satu produk teknologi
dipandang mampu menjawab
tantangan pengembangan
pembelajaran yang efektif,
efesien, dan menarik
(Misnadi dan Kusumah,
2005: 31). </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pembelajaran
dengan komputer yang menyajikan tampilan menarik dan dapat dimanipulatif dapat
menciptakan pembelajaran yang
menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar
sungguh-sungguh dan siswa dapat merekam dengan baik apa yang
mereka pelajari. Selain
itu Aplikasi komputer
dalam bidang pembelajaran memungkinkan
berlangsungnya proses belajar
secara individual (<i>individual learning</i>). Pemakai
komputer atau user
dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi.
Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya
medium komputer. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sejalan
dengan ini, NCTM (Tomei dalam Misnadi dan Kusumah, 2005: 30) menyatakan bahwa: </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Technologi is
essential in teaching
and learning mathematics.
It influences how mathematics
should be taught
and enhances what
student learn. Calculator and
komputer present visual
images of mathematical ideas for
students. They help
students organize information,
support investigations, and develop
decision-making, reflection, reasoning,
and problem solving skill”.</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ini menegaskan
bahwa penggunaan komputer
dalam pembelajaran merupakan
suatu hal yang penting untuk mendukung pembelajaran matematika di era globalisasi
ini, sehingga hasilnya akan
mempengaruhi hasil belajar
siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kajian
Pustaka </span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level4 lfo5; text-indent: -21.25pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pembelajaran
Matematika Berbasis Komputer</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer merupakan
salah satu hasil
dari perkembangan teknologi
yang dimulai dikenal sejak
abad 20, tepatnya
pada tahun 1946
di Amerika. Pada awalnya
komputer diciptakan dengan
tujuan untuk menciptakan
mesin perhitungan yang otomatis (Sharp, 1996 dalam Andi). Humby (Andi:
2008) dalam bukunya yang berjudul “<i>Computers</i>” mendefinisikan komputer
sebagai: </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“<i>an electronic
machine that prosesses
data under the
control of stored programs</i>“. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yang berarti
bahwa komputer merupakan
alat elektronik yang
dapat mengolah data dengan
perantaraan program dan
dapat memberikan/menampilkan hasil pengolahannya. Sedangkan
dalam buku yang
berjudul “<i>Computer Annual</i>”, komputer adalah
suatu alat elektronik
yang mampu melakukan
beberapa tugas, yaitu menerima
(masukan), memproses <i>input</i> tersebut sesuai dengan programnya, menyimpan
perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan <i>output </i>(keluaran)
dalam bentuk informasi (Sanusi, 1997, dalam Andi). </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, perkembangan
komputer pun sangat pesat. Begitu pesatnya perkembangan produk teknologi ini,
sehingga sekarang telah
diperoleh komputer dengan
kemampuan semakin tinggi dan
canggih. Oleh karena
itu tidak mengherankan
jika komputer sudah menjadi
kebutuhan masyarakat dalam
berbagai aktivitas kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang
pendidikan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selama
ini komputer sudah banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Telah banyak
sekolah yang memanfaatkan
komputer, namun baru
digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan urusan administrasi
atau mengfungsikan komputer sebagai mesin tik. Komputer belum banyak
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran,
padahal banyak hal
yang dapat dilakukan
guru dengan komputer dalam pembelajaran
matematika. Komputer memiliki
potensi yang besar
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
matematika. Banyak hal abstrak
atau imajinatif yang
sulit dipikirkan siswa
dapat dipresentasikan melalui simulasi
komputer. Hal ini
tentu saja akan
lebih memudahkan jalan pikir
siswa dalam memahami
matematika. Dengan demikian proses pembelajaran
matematika dapat dilakukan
guru dengan memberdayakan komputer. Latihan
dan percobaan-percobaan eksplorasi
matematis dapat dilakukan siswa
dengan komputer. Selain
itu program-program sederhana
yang dapat dipelajari siswa dapat digunakan dalam penanaman dan
penguatan konsep, membuat pemodelan
matematika dan menyusun
strategi dalam memecahkan masalah (Andi, 2008). </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut Piccioano
(Andi: 2008) dalam
bidang instruksional pendidikan fungsi komputer dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer sebagai alat (<i>tool
application</i>), </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer sebagai tutee (<i>tutee
application</i>), </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer sebagai tutor <i>(tutor
application</i>), </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer sebagai <i>tool</i> berorientasi pada penggunaan komputer
sebagai alat, yaitu alat yang sudah diprogram untuk melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas- tugas tertentu
yang bermanfaat bagi kegiatan di sekolah, seperti pengolahan data </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">administrasi, komputer sebagai bagian dari instrumen laboratorium,
yang berperan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">sebagai pencatat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sedangkan komputer sebagai
<i>tutee</i> berorientasi pada
perlakuan komputer sebagai objek
belajar oleh siswa,
misalnya pada kegiatan
belajar pemrograman,
komputer diprogram oleh
siswa untuk menampilkan
pekerjaan tertentu. Sesuai dengan
yang diinginkannya, siswa
berada pada posisi
sebagai pengendali dan pengarah
kerja komputer. Dari
kegiatan ini diasumsikan
bahwa siswa akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar
terhadap kegiatan belajar mandiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer sebagai <i>tutor</i> berorientasi pada upaya membangun
perilaku siswa melalui penggunaan komputer.
Secara sederhana pola
pengoperasiannya sebagai
berikut: komputer menyajikan
materi, siswa memberikan
respon, respon siswa dievaluasi oleh
komputer dengan berorientasi
pada siswa dalam
menempuh presentasi berikutnya, melanjutkan
atau kembali pada
bagian sebelumnya. Peranan komputer
sebagai tutor juga
dapat diturunkan menjadi
suatu software pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan komputer memberikan
tantangan tersendiri bagi siswa
untuk bereksplorasi dan
menemukan sendiri konsep-konsep matematika yang terkandung
dalam program yang diberikan. Hal itu akan memicu pendayagunaan kemampuan siswa
secara total. Diharapkan dengan pembelajaran seperti ini, kompetensi matematika
siswa diharapkan akan bisa ditingkatkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Namun demikian beberapa ahli memberikan pandangan bahwa penggunaan
komputer dalam pembelajaran
masih memerlukan pertimbangan
dalam banyak hal menyangkut
kelebihan serta efek
samping yang ditimbulkannya. Collier (Andi: 2008)
mengungkapkan beberapa <i>review </i> berkaitan
dengan pembelajaran yang dilakukan
dengan komputer lebih
baik dibandingkan dengan
tanpa menggunakan komputer. Komputer
dapat digunakan untuk
menampilkan teks, permainan,
tutorial, latihan dan latihan eksperimen dalam laboratorium. Komputer dapat memerankan
peranan penting dalam
kelas tetapi bukan
sebagai aktivitas utama pengganti
dari aktivitas yang
lain, melainkan hanya
media tambahan saja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sehingga perlu ditekankan
bahwa pengajaran langsung
dari guru itu
juga merupakan hal yang penting dalam kelas, serta pentingnya penggunaan
buku teks bagi siswa dan praktek
langsung dengan eksperimen nyata secara bersama-sama dengan menggunakan
komputer. Untuk itu, Azhar
(Andi, 2008) mengungkapkan
beberapa keunggulan dan keterbatasan komputer yang digunakan
dalam tujuan pendidikan sebagai berikut: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a. Keunggulan</span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer dapat mengakomodasi
siswa yang lamban
menerima pelajaran, karena ia
dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih
individual, tidak pernah
lupa, tidak pernah
bosan, dan sangat
sabar dalam menjalankan instruksi
seperti yang diinginkan program yang digunakan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer dapat merangsang
siswa untuk mengerjakan
latihan, melakukan kegiatan
laboratorium atau simulasi karena tersedianya
animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar
siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain,
komputer dapat berinteraksi dengan siswa
secara perorangan misalnya
bertanya dan menilai jawaban.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kemampuan merekam aktivitas
siswa selama menggunakan
suatu program pembelajaran memberi
kesempatan lebih baik
untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap
siswa selalu dapat dipantau. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l9 level1 lfo7; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dapat berhubungan dengan dan mengendalikan peralatan lain seperti <i>compact
disc</i>, <i>video tape</i>,
dan lain-lain dengan
program pengendali dari
komputer-komputer. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b. Keterbatasan </span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Meskipun harga perangkat
keras komputer cenderung
semakin menurun (murah),
pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk menggunakan komputer
diperlukan pengetahuan dan
keterampilan khusus tentang komputer. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keragaman model komputer
(perangkat keras) sering
menyebabkan program (<i>software</i>) yang
tersedia untuk satu
model tidak cocok
(kompatibel) dengan model
lainnya. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Program yang tersedia
saat ini belum
memperhitungkan kreativitas siswa,sehingga hal
tersebut tentu tidak
akan dapat mengembangkan
kreativitas siswa. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo6; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komputer hanya efektif
bila digunakan oleh
satu orang atau
beberapa orang dalam kelompok
kecil. Untuk kelompok
yang lebih besar
diperlukan tambahan
peralatan lain yang
mampu memproyeksikan pesan-pesan
di monitor ke layar yang lebih lebar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level4 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Kemampuan Matematis</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.3pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">NCTM (2000) yang mengatakan bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika disekolah, guru harus memperhatikan lima aspek
pengajaran matematika yaitu</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level5 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -21.25pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pemahaman Matematika (<i>mathematical
understanding)</i></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman
terhadap konsep merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar dan
memecahkan masalah, baik di dalam proses belajar itu sendiri maupun di dalam
kehidupan nyata. Kemampuan memahami konsep menjadi landasan untuk berfikir
dalam menyelesaikan persoalan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Secara umum
indikator pemahaman matematika meliputi; mengenal,memahami dan menerapkan
konsep, prosedur, prinsip dan idea matematika. Polya (Pollatsek et al, 1981)
merinci kemampuan pemahaman pada empat tahap yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo8; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman mekanikal yang dicirikan oleh mengingat dan menerapkan
rumus secara rutin dan menghitung secara sederhana. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo8; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman induktif: menerapkan rumus atau konsep dalam kasus
sederhana atau dalam kasus serupa. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo8; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman rasional: membuktikan kebenaran suatu rumus dan teorema.
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level1 lfo8; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman intuitif: memperikirakan kebenaran dengan pasti (tanpa
ragu-ragu) sebelum menganalisis lebih lanjut.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Berbeda dengan Polya, Pollatsek (1981) menggolongkan pemahaman
dalam dua jenis yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo9; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman komputasional: menerapkan rumus dalam perhitungan
sederhana, dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l12 level1 lfo9; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman fungsional: mengkaitkan satu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya, dan menyadari
proses yang dikerjakannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Serupa dengan Pollatsek, Skemp (Pollatsek et al, 1981)
menggolongkan pemahaman dalam dua tahap
yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo10; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman instrumental: hafal konsep/prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat
menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, dan mengerjakan perhitingan
secara algoritmik. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l10 level1 lfo10; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemahaman relasional: mengkaitkan satu konsep/prinsip
dengan konsep/prinsip lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mirip pendapat Pollatsek
dan Skemp, Copeland (1979) menggolongkan pemahaman dalam dua jenis
yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo11; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Knowing how to</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">: mengerjakan suatu
perhitungan secara rutin/ algoritmik. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo11; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Knowing:</span></i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> mengerjakan suatu
perhitungan secara sadar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level2 lfo5; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pemecahan Masalah Matematik (<i>mathematical
problem solving</i>)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemecahan
masalah adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam
menyelesaikan masalah, yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui
tahap-tahap pemecahan masalah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemecahan
masalah matematik mempunyai dua makna yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo12; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemecahan masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran, yang
digunakan untuk menemukan kembali (<i>reinvention</i>) dan memahami materi,
konsep, dan prinsip matematika. Pembelajaran diawali dengan penyajian masalah
atau situasi yang kontekstual kemudian melalui induksi siswa menemukan
konsep/prinsip matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo12; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pemecahan masalah sebagai kegiatan yang meliputi:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo3; mso-pagination: none; tab-stops: 2.0cm; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengidentifikasi kecukupan
data untuk pemecahan masalah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo3; mso-pagination: none; tab-stops: 2.0cm; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Membuat model matematik dari
suatu situasi atau masalah sehari-hari dan menyelesaikannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo3; mso-pagination: none; tab-stops: 2.0cm; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memilih dan menerapkan
strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan atau di luar matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo3; mso-pagination: none; tab-stops: 2.0cm; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menjelaskan atau
menginterpretasikan hasil sesuai permasalah asal, serta memeriksa kebenaran
hasil atau jawaban.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l14 level1 lfo3; mso-pagination: none; tab-stops: 2.0cm; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 200%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menerapkan matematika secara
bermakna.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level2 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Penalaran Matematik (<i>mathematical
reasoning</i>)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Secara garis besar penalaran dapat digolongkan dalam dua jenis
yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif diartika
sebagai penarikan kesimpulan yang bersifat umum atau khusus berdasarkan data
yang teramati. Nilai kebenaran dalam penalaran induktif dapat bersifat benar atau salah. Beberapa
kegiatan yang tergolong pada penalaran induktif di antaranya adalah: </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Transduktif: menarik kesimpulan dari satu kasus atau sifat khusus
yang satu diterapkan pada yang kasus khusus lainnya. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Analogi: penarikan kesimpulan berdasarkan keseruapaan data atau
proses.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Generalisasi: penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data
yang teramati.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan: interpolasi dan ekstrapolasi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau
pola yang ada .</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l4 level1 lfo13; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi, dan menyusun
konjektur.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Beberapa
kegiatan yang tergolong pada penalaran deduktif di antaranya adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l15 level1 lfo14; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus tertentu. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l15 level1 lfo14; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menarik kesimpulan logis berdasarkan aturan inferensi, memeriksa
validitas argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l15 level1 lfo14; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menyusun pembukltian langsung, pembukltian tak langsung dan
pem-buktian dengan induksi matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level2 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Koneksi Matematik (<i>mathematical connection</i>)</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keterkaitan antar topic matematika di dalam matematika atau dalam
bidang lain merupakan konneksi matematik. Misalnya berbagai interpretasi dari
pecahan dapat mengilustrasikan koneksi terhadap pengukuran, rasio dan
gagasan-gagasan dalam aljabar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kegiatan yang tergolong pada koneksi matematik di antaranya
adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memahamai hubungan antar topik matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menerapkan matematika dalam bidang lain atau dalam kehidupan sehar-hari.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memahami representasi ekuivalen suatu konsep.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mencari hubungan satu prosedur dengan prosedur lain dalam
represntasi yang ekuivalen.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l3 level1 lfo15; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menerapkan hubungan antar topik matematika dan antara topik
matematika dengan topik di luar matematika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level2 lfo5; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Komunikasi Matematik (<i>mathematical
communication</i>).</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komunikasi dalam matematika atau komunikasi matematik merupakan
suatu aktivitas baik fisik maupun mental dalam mendengarkan, membaca, menulis,
berbicara, merefleksikan dan mendemontrasikan, serta menggunakan bahasa dan
symbol untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 21.25pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kegiatan yang tergolong pada komunikasi matematik di antaranya adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo16; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menyatakan suati situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke
dalam bahasa, simbol, idea, atau model
matematik.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo16; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau
tulisan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo16; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo16; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo16; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragrap matematika dalam
bahasa sendiri.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 42.55pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Daftar
Pustaka</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Istianah,I. (2009). <i>Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) terhadap Peningkatan
kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP</i>. Skripsi FPMIPA UPI: Tidak
diterbitkan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Misnadi, A dan
Kusumah, Y. (2005).
<i>Penerapan Pembelajaran Matematika Interktif Pola
CAI Tipe Simulasi
untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kritis dan Kreatif
Siswa SMA.</i> Prosiding
Seminar Nasional Matematika. Universitas Pendidikan indonesia.
</span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">NCTM. 2000, <i>Curriculum and Evaluation Standard for School
Mathematics</i>, United States of America:The National Council of Teacher of
Mathematics Inc.<span style="display: none;"> ited States of
America:_______________________________________________________________________________________________________</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; tab-stops: 128.65pt 178.0pt 244.0pt 285.3pt 332.65pt 374.0pt 432.65pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">NCES. (2007).
<i>Highlights </i> <i>From TIMSS 2007</i>.
[Online].Tersedia:<u>http://nces.ed.gov/whatsnew/commissioner/remarks2008/pdf/TIMSS_12_9_</u>2008.pdf.
[14 Januari, 2010]. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Rusdi, A. (2008). <i>Komputer dalam Pembelajaran Matematika</i>.
[Online]. Tersedia: http://anrusmath blogger.htm. [26 Desember 2008] </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sri Anitah, (2007),
<i>Strategi Pembelajaran Matematika</i>, (Jakarta: Universitas Terbuka) h. 7.31</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Syaban, Mumun, (2011), <i>Menumbuhkembangkan
Daya Matematis Siswa</i>, Tersedia [online]:
</span><span lang="EN-GB"><a href="http://educare.e-fkipunla.net/" title="EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya"><span lang="SV" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;">http://educare.e-fkipunla.net</span></a></span><span lang="SV" style="color: black; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sumarmo, U. 2010. </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berfikir dan disposisi matematik: Apa, mengapa, dan bagaimana
dikembangkan Pada peserta didik</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">. FMIPA UPI Bandung.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-10546155702589816122011-12-24T15:13:00.000-08:002011-12-24T15:15:47.750-08:00<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"><br /></td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> <b>CARA PEMIJAHAN IKAN GURAME</b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">I<b>. PERSIAPAN
PEMIJAHAN</b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kolam pemijahan dapat berupa kolam tanah atau kolam tembok tetapi dasar
kolam diusahakan tetap tanah. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dasar kolam tanah akan merangsang
induk gurami untuk segera memijah. Syarat kolam pemijahan yaitu :
airnya jernih, tenang dan mengalir kecil sehingga suplai oksigen juga
terpenuhi, ada pintu pemasukan dan pengeluaran air dan tidak boleh terlalu
banyak mengandung lumpur karena airnya cepat keruh, air yang keruh dapat
menutupi permukaan telur, akibatnya akan mempengaruhi keberhasilan penetasan
telur.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 28.1pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1. Persiapan
</span><a href="http://budidayanews.blogspot.com/2011/02/cara-pemijahan-ikan-gurame.html"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">Kolam Pemijahan</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Persiapan kolam pemijahan bertujuan
untuk menciptakan lingkungan kolam dalam kondisi optimal bagi ikan gurami untuk
melakukan pemijahan. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kolam pemijahan
harus dilengkapi dengan saluran pemasukan air dan pengeluaran. Saluran
pemasukan air dibutuhkan untuk mensuplai air baru agar air kolam tetap segar
dan ketersediaan oksigen terlarut tetap terjaga. Aliran air yang masuk ke
kolam dapat merangsang ikan untuk memijah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ikan Gurami seperti ikan air tawar lainnya juga akan terangsang berpijah
bila ada suasana baru dalam kolam, seperti bau ampo yang terbentuk akibat
pengeringan tanah kolam kemudian kena air baru. Hal inilah yang
menyebabkan pengeringan dan penjemuran pada dasar kolam pemijahan mutlak
dilakukan. Selain kegiatan pengeringan, pemberian pakan daun talas juga
dapat merangsang gurami untuk segera kawin.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menyiapkan kolam pemijahan ikan
gurami adalah sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Kolam dikeringkan 3-7 hari, tergantung cuaca dan
ketebalan lumpur di kolam. Tujuan pengeringan kolam yaitu merangsang
birahi induk untuk segera kawin, membunuh hama dan penyakit serta
membuang gas-gas yang membahayan ikan (misalnya: amoniak (NH<sub>3</sub>) dan H<sub>2</sub>S)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Perbaikan pematang, membersihkan kolam dari semua
kotoran yang ada dan masuk ke kolam serta membersihkan rumput liar disekitar
pematang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. Jika dasar kolam banyak mengandung lumpur segera
dikurangi atau dibuang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. Setelah pengeringan kolam, dilakukan pengapuran dengan
dosis 100gr/m<sup>2</sup>. Pemberian kapur selain untuk menaikkan pH tanah
juga untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang terdapat di dasar kolam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. Kolam pemijahan diisi dengan air bersih, jernih dan
memenuhi persyaratan untuk kehidupan dan telur nantinya sedalam 80 cm</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">f. Setelah 3-4 hari dari pengisian air kolam, induk
sudah dapat dimasukkan ke kolam pemijahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Apabila sumber air kurang jernih
atau keruh, sebaiknya air diendapkan terlebih dahulu dalam bak
pengendapan. Air kolam yang keruh akan menyebabkan telur terselimuti oleh
lumpur sehingga telur-telur membusuk dan tidak menetas. Disamping itu,
air yang keruh kita akan kesulitan untuk mengetahui apakah telah terjadi
aktifitas pemijahan dan apakah sarang telah berisi telur atau belum.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.
Mempersiapkan Sarang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Induk gurami membuat sarang terlebih
dahulu sebelum melakukan pemijahan. Gurami meletakkan dan menyimpan telurnya
didalam sarang. Di alam, induk gurami jantan membuat sarang yang terbuat
dari rumput-rumput kering yang disusun di pojokan kolam. Agar proses
pemijahan gurame dapat berlangsung lebih cepat, </span><a href="http://budidayanews.blogspot.com/2011/01/cara-budidaya-ikan-gurame.html"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">pembudidaya</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> perlu menyediakan tempat kerangka
sarang (sosog) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bahan sarang
(seperti ijuk, sabut kelapa). Keberadaan bahan sarang tersebut juga
merangsang induk cepat untuk memijah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Kerangka
Sarang (Sosog)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kerangka sarang dapat berupa sosog,
ranting-ranting pohon dan bilah bambu yang cukup ditancapkan di pinggir
pematang kolam. Pemakaian dengan bilah bambu lebih praktis, hemat biaya, dan
induk gurami lebih fleksibel dalam membuat sarang. Sedangkan sosog adalah
anyaman bambu berbentuk kerucut dengan diameter lingkaran mulut sosog antara
25-30 cm dan dalamnya 30-40 cm. Pemasangan sosog dilakukan di pematang
dengan cara tangkainya ditancapkan ke pematang kolam. Namun ada juga yang
memasang sosog di bagian tengah kolam dengan cara memasang tangkai pada pangkal
sosog . Penempatan sosog di bagian tengah kolam bertujuan untuk
mengantisipasi induk yang enggan membuat sarang dipinggir kolam, karena kondisi
pinggir kolam yang kurang nyaman dan banyak lalu lalang orang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemasangan sosog disarankan sekitar 15-30 cm di bawah permukaan air kolam.
Jarak pemasangan antara sosog yang satu dengan lainnya sekitar 2 – 4 m.
Jumlah sosog yang dipasang di kolam pemijahan disesuaikan dengan jumlah induk
betina. Satu ekor induk betina biasanya membutuhkan satu sarang untuk
meletakkan telurnya. Namun, semakin banyak kerangka yang dipasang maka
akan semakin baik karena induk gurami akan lebih leluasa memilih tempat yang
diperkirakan aman dan nyaman untuk meletakkan telurnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. </span><a href="http://budidayanews.blogspot.com/2010/12/cara-beternak-ikan-air-tawar-asfek.html"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan Sarang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan sarang untuk pemijahan gurami
dapat berupa ijuk, sabut kelapa dan rumput-rumput kering. Namun , yang
paling banyak digunakan adalah ijuk dan sabut kelapa karena lebih praktis,
murah, dan mudah didapat. Pilihlah ijuk yang lembut untuk menghindari
pecah atau rusaknya telur akibat gesekan dengan ijuk. Sebelum digunakan
ijuk dan sabut kelapa dicuci hingga bersih dan dikeringkan terlebih dahulu
dengan cara dijemur.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan pembuat sarang ini biasanya
ditempatkan dipinggir atau di tengah kolam dengan posisi menggantung supaya
induk dapat dengan mudah mengambil ijuk atau sabut kelapa. Agar bisa
menggantung, ijuk dan sabut kelapa dijepit secara longgar dengan bilah bambu
yang dipasang dipinggiran kolam. Namun kelemahannya, banyak ijuk yang
jatuh ke dasar kolam atau tertimbun lumpur.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penempatan bahan sarang yang umum
dilakukan </span><a href="http://budidayanews.blogspot.com/2009/02/aspek-produksi-budidaya-ikan-gurame.html"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">pembudidaya</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> yaitu diatas para-para yang terbuat
dari bambu. Para-para bambu ini diberi kaki pada keempat sudutnya
sehingga mampu menahan ijuk/sabut kelapa yang ditempatkan di atasnya.
Bahan tersebut diletakkan diatas para-para yang terendam air atau rata dengan
air supaya mudah diambil induk jantan. Oleh induk jantan, ijuk/sabut
kelapa diambil dan dipindahkan ke sosog atau bilah bambu yang di tancapkan
pinggir pematang kolam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">3. Penebaran
Induk </span><a href="http://budidayanews.blogspot.com/2009/02/pembenihan-ikan-gurami.html"><i><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">Kekolam Pemijahan</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Induk gurami yang telah matang gonad
dan siap mijah dapat segera dipindahkan ke kolam pemijahan.
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Memiliki sifat pertumbuhan yang
cepat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Bentuk badan normal (perbandingan
panjang dan berat badan ideal).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. Ukuran kepala relatif kecil</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d. Susunan sisik teratur,licin,
warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">e. Gerakan normal dan lincah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">f. Bentuk bibir indah seperti
pisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">g. Berumur antara 2-5 tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adapun ciri-ciri untuk membedakan
induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Betina</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dahi menonjol.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dasar sirip dada terang gelap
kehitaman.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dagu putih kecoklatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Jika diletakkan pada tempat datar ekor
hanya bergerak-gerak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Jika perut distriping tidak
mengeluarkan cairan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Jantan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dahi menonjol.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dasar sirip dada terang keputihan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Dagu kuning.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Jika diletakkan pada tempat datar
ekor akan naik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">- Jika perut distriping mengeluarkan
cairan sperma berwarna putih.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penangkapan dan pelepasan induk yang
telah matang gonad dilakukan secara hati-hati agar induk tidak terluka atau
stress. Penangkapan induk sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
ketika cuaca tidak terlampau panas. Hal ini untuk menghindari stress pada
ikan akibat perbedaan suhu yang terlalu tinggi antara di kolam induk dengan
suhu di kolam pemijahan. Pemindahan induk ke kolam pemijahan dilakukan
setelah kolam pemijahan sudah siap dan telah diisi air.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penangkapan induk gurami yaitu
dengan cara melokalisir induk dengan menggiringnya disalah satu sisi
kolam dengan menggunakan jarring yang dibentangkan. Setelah ruang
geraknya dipersempit, induk dapat ditangkap dengan menggunakan tangan dan
dilakukan dengan hati-hati. Penangkapan induk harus dilakukan satu demi
satu. Penangkapan induk tidak disarankan menggunakan seser, karena akan
mengakibatkan sisik ikan banyak yang terkelupas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cara memegang induk gurami ada
caranya yaitu induk dipegang dengan tangan dengan posisi badan terbalik.
Induk dipegang pelan dan hati-hati, mata gurami diusahakan tertutup oleh
telapak tangan agar tidak berontak. Bagi yang belum mahir dapat
menggunakan kain halus basah yang diselimutkan pada tubuh ikan secara
hati-hati. Selanjutnya induk diangkat secara pelan-pelan dengan posisi
terlentang juga. Induk yang tertangkap dimasukkan ke dalam drum atau
ember besar berisi air yang telah dipersiapkan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemasukkan induk ke kolam pemijahan harus dilakukan secara hati-hati.
Masukkan induk bersama dengan wadahnya ke kolam pemijahan dan biarkan gurami
keluar dan berenang dengan sendirinya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemindahan
induk dapat juga dengan cara mempergunakan kain halus basah, kemudian diangkut
dan dilepaskan bersama pembungkusnya. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dengan cara ini kemungkinan induk jatuh karena meronta
dapat dikurangi atau dihindari. Jika induk sampai terjatuh maka akan
dapat menyebabkan stress sehingga induk tidak mau memijah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-39870799119329609942011-11-08T01:10:00.001-08:002011-11-08T01:10:35.449-08:00<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: center;">
JIKA MATH ANXIETY MAKA UN ANXIETY
</h3>
<div>
</div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang dimasyarakat
teknologi tinggi saat ini mengalami perasaan intimidasi dan ketakutan
saat berhadapan dengan matematika, “mereka” menganggap matematika
merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diajarkan ataupun dipelajari.
Salah satu alas an kenapa demikian adalah karena matematika merupakan
pelajaran yang sangat hierarkis. Hal ini bukan berarti bahwa terdapat
suatu tata urut yang mutlak diperlukan untuk mempelajari matematika
tersebut, tetapi kemampuan untuk mempelajari materi baru seringkali
memerlukan pemahaman yang memadai tentang satu atau lebih materi yang
telah dipelajari sebelumnya.<br />Seringkali terungkapkan bahwa setiap
orang memiliki suatu langit-langit matematika adalah memang benar,
karena para anak dan para orang dewasa dalam mempelajari matematika
memiliki kecepatan yang sangat berbeda-beda. Sebuah konsep yang bisa
dikuasai dalam satu kali pertemuan saja oleh seseorang, bisa memerlukan
waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu bagi yang lainnya, dan
mungkin terjadi tidak bisa terpecahkan oleh mereka yang kurang
pemahamannya tentang konsep-konsep yang diperlukan untuk memahami konsep
tadi. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang sangat besar dalam
pencapain belajar matematika diantara anak yang sama usianya.<br />Dari
kenyataan ini maka a). jika laju pelajaran terlalu cepat maka pemahaman
tidak akan terbentuk, b). jika laju pelajaran terlalu lambat maka para
siswa akan menjadi bosan. Banyaknya materi yang tepat diberikan pada
suatu rentang waktu yang sama juga sangat beragam dan sangat tergantung
kepada pencapaian daripada siswa. Mereka yang pencapaiannya tinggi
seringkali berjalan sekian jauh dalam suatu rentang waktu, tetapi bagi
mereka yang pencapaiannya rendah perlu berjalan dalam tahapan-tahapan
yang lebih kecil serta perlu mengulang kembali materi atau bahan yang
telah diberika sebelumnya.<br />Selanjutnya matematika sering dipandang
oleh sejumlah orang sebagai lahan studi yang sangat objektif serta
dibersihkan dari perasaan-perasaan . selain itu sejumlah orang
berkeyakinan bahwa salah satu tujuan mempelajari matematika adalah untuk
mambantu mengembangkan cara berfikir yang teratur dan analitis. Jika
matematika benar-benar sedemikian jauh dilepaskan dari alam perasaan,
kenapa kemudian ternyata diperbahaskan sikap-sikap atau perasaan
terhadap matematika salah satunya adalah math anxiety (gelisah
matematika).<br />Math anxiety ternyata diderita oleh juataan orang.
Menurut Dr. Sheila Tobias, gelisah matematika adalah kegagalan untuk
berani saat berhadapan dengan keharusan untuk melakukan perhitungan atau
suatu analisis yang melibatkan bilangan, geometri atu konsep-konsep
matematika. Math anxiety merupakan suatu respon dari waktu ke waktu
terhadap stress di ruang kelas matematika dimana tes-tes seringkali
diberikan dibawah tekanan waktu dan lain sebagainnya.<br />Math anxiety
mempengaruhi baik laki-laki ataupun perempuan, tetapi pengaruhnya
terhadap perempuan lebih tinggi, kaum perempuan seringkali mengalami
stress yang lebih tinggi saat melakukan sesuatu yang dalam budaya kita
dipandang berada dalam “domain” laki-laki. Bagaimanapun sejarah
membuktikan banyak perempuan yang berhasil dalam matematika serta
bidang-bidang lain yang berlandaskan matematika.<br />Pentinglah para guru
mengamati sifat atau gejala dan indicator dari gelisah matematika dalam
diri para siswa, misalnya para siswa mungkin mengalami ketidakmampuan
atau kegelisahan untuk menyelesaikan soal-soal verbal, lebih lanjut
siswa-siswa mungkin tidak bisa berbuat apa-apa pada suatu tes misalnya
Ujian Nasional. Pandangan bahwa jawaban yang salah merupakan jawaban
yang “buruk” dan jawaban yang benar adalah jawaban yang “baik” harus
berubah. Penekanan mesti ditempatkan pada proses daripada hasil. Dengan
dorongan dari guru, lingkungan yang membina dan izin untuk melaju dalam
kecepatan diri sendiri, para siswa yang mengalami gelisah matematika
bisa dibantu agar pada akhirnya menghilangkan gelisah matematika dalam
mengerjkan soal-soal matematika misalnya Ujian Nasioanl untuk lebih jauh
dalam kehidupan mereka. <br />Berbicara tentang Ujian Nasional,
pelaksanaan ujian nasional ini tinggal sebentar lagi. Semua elemen yang
terkait begitu sibukmempersiapkannya. Hal ini akibat dari perubahan dan
perkembangan serta dinamisasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Implementasinya adalah bahwa UN yang akan dilaksanakan pada
tahun ini sedikit berbeda dengan format pada tahun yang lalu misalnya
pemerintah akan menggunakan lima tipe soal, cara tersebut memang tidak
akan menjamin ujian bakal bebas dari kebocoran tapi setidaknya bisa
menekan kemungkinan untuk mencontek. Menurut mentri pendidikan uhammad
Nuh, cara ini digunakan dengan asumsi satu ruang ujian berisi 30 siswa,
sehingga bisa mempersulit peserta yang ingin mencontek jawaban rekannya.
Selain penggunaan lima tipe soal, pemerintah juga bakal memperketat
alur soal ujian nasional dari percetakan hingga distribusi ke tempat
ujian. <br />Beberapa format baru UN ini jelas membuat para elemen-elemen
terkait merasa gelisah, pasalnya UN itu berhubungan erat dengan masalah
“harga diri dan kehormatan”, siap yang mau harga diri dan kehormatannya
jatuh gara-gara UN. Kegelisahan itu tentu tertuju pada
pelajaran-pelajaran yang diUjian Nasionalkan yang salah satunya adalah
Matematika. <br />Maka jika siswa mengalami gejala-gejala “Math Anxiety
(gelisah matematika)” maka siswa juga akan mengalami “UN Anxiety
(gelisah dalam menghadapi UN)”. Oleh karena itu ini adalah tugas bersama
bagaimana pelaksanaan pendidikan di Negara kita itu bisa di rencanakan
dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar bersih dari
kecurangan-kecurangan yang mungkin bagi sejumlah orang melaksanakan
kecurangan itu karena terpaksa dimana situasi yang membuatnya harus
berbuat curang, ya.. itu tadi berkaitan dengan “harga diri dan
kehormatan”. Semoga Math Anxiety yang berujung pada UN Anxiety bisa
sedikit demi sedikit bisa di hilangkan pada diri siswa sehingga siswa
tidak lagi merasa ketakutan dikala menghadapi soal-soal matematika dan
menghadapi Ujian Nasioanl yang akhirnya menjadi “Math Love” yang
berujung pada “UN Love”. </div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-60945860869203902962011-11-08T01:09:00.000-08:002011-11-08T01:09:17.939-08:00<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: center;">
PANDANGAN DAN PENGUASAAN GURU MATEMATIKA TERHADAP MATEMATIKA</h3>
<div>
</div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan
pembelajaran matematika yang dilakukan guru di dalam kelas
merupakan suatu keputusan yang ditetapkan oleh guru tersebut.
Menurut Carpenter, Fennema, & Peterson , keputusan yang diambil
oleh guru dalam menetapkan pembelajaran di dalam kelas, bergantung
atas: (1) pengetahuan, (2) keyakinan, dan (3) assesmen terhadap
pengetahuan siswa melalui observasi atas tingkah-laku siswa. <br />Pengetahuan
guru matematika meliputi pengetahuan tentang matematika, pedagogi
dan pengetahuan tentang kognisi siswa dalam matematika. Ketiga
komponen pengetahuan tersebut berinteraksi menghasilkan suatu
pengetahuan yang khusus sesuai konteks atau situasi di dalam kelas.
Sedangkan keyakinan guru matematika, menurut Ernest meliputi empat
unsur, yaitu: (a) konsepsi (pandangan) guru tentang matematika, (b)
model pengajaran matematika, (c) model belajar matematika, dan (d)
prinsip-prinsip umum pendidikan. <br />Ernest menyatakan bahwa
pandangan seorang guru terhadap matematika adalah keyakinan secara
sadar yang tertanam dalam lubuk hati mengenai konsep-konsep, makna,
aturan-aturan, gambaran mental dan preferensi dalam disiplin ilmu
matematika. Pandangan guru terhadap matematika dapat dibedakan ke
dalam tiga kelompok, yaitu; (1) Pandangan Problem Solving, (2)
Pandangan Platonis, dan (3) Pandangan Instrumentalis. <br />Pandangan
problem solving memandang matematika sebagai sesuatu yang dinamik, yaitu
ruang penciptaan dan penemuan manusia yang berkembang secara terus
menerus di mana pola-pola dimunculkan dan kemudian disaring menjadi
pengetahuan. Jadi matematika merupakan suatu proses pencarian dan
sampai pada mengetahui sehingga terjadi penambahan pengetahuan. <br />Pandangan
Platonis memandang matematika sebagai sesuatu yang statik tetapi
merupakan bidang ilmu pengetahuan yang terpadu, bidang tentang
struktur dan kebenaran yang saling terkait dengan kuat, satu sama lain
terikat oleh logika dan makna. Jadi matematika sesuatu yang monolit,
produk yang bersifat statik dan kekal. Matematika adalah ditemukan,
bukan diciptakan. <br />Pandangan instrumentalis memandang matematika
seperti sejumlah peralatan yang terbuat dari himpunan-himpunan fakta,
aturan, dan keterampilan; untuk digunakan dengan cekatan oleh
pekerja tangan yang terlatih dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan.
Jadi matematika adalah suatu himpunan dari aturan dan fakta yang tidak
saling terkait tetapi bermanfaat.<br />Menurut Dossey (1992) perbedaan
pandangan para matematikawan tentang matematika mempunyai dampak yang
besar terhadap perkembangan kurikulum matematika, pembelajaran, dan
penelitian. Dan menurut Thompson (1992) perbedaan pandangan guru
terhadap matematika mengakibatkan berbedanya praktek pembelajaran
matematika didalam kelas. Ciri seorang guru yang memandang
matematika hanya sebagai himpunan alat (berpandangan instrumentalis)
akan lebih menekankan kepada mendemonstrasikan aturan dan prosedur
dalam proses pembelajaran.<br />Sedangkan seorang guru yang
memandang matematika sebagai suatu subyek yang koheren yang memuat
topik-topik yang saling berhubungan secara logis (berpandangan
platonis), maka pembelajaran yang dilakukannya akan menekankan kepada
makna matematis tentang konsep-konsep dan logika prosedur
matematika. Sedangkan guru yang menganut pandangan problem solving,
maka dalam pembelajaran di dalam kelas akan menekankan aktivitas
siswa dengan tujuan melibatkan siswa dalam proses penurunan
matematika.<br />Memahami adanya perbedaan konsepsi (pandangan) terhadap
matematika adalah suatu yang sangat penting dalam mengembangkan
keberhasilan pelaksanaan program-program matematika sekolah dimana
guru matematika melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan
dilandasi pandangannya terhadap matematika yang sesuai dengan
hakikatnya. <br />Untuk mengetahui kecenderungan pandangan guru
terhadap matematika dapat ditinjau dari berbagai aspek yang dilakukan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Adapun
aspek-aspek utama adalah sebagai berikut: (1) menyajikan konsep, (2)
menyajikan aturan, (3) menyajikan prosedur, (4) jenis pertanyaan yang
diajukan, (5) menguji kebenaran jawaban, (6) membantu kesulitan siswa
dan (7) penggunaan buku paket.<br />Penguasaan Guru dalam Matematika
Menurut Brown dan Baird (1990), kebanyakan penelitian mengenai
penguasaan guru tentang matematika secara sederhana dengan melihat nilai
mata kuliah matematika atau skor tes standar. Hal ini merupakan bagian
kecil untuk melihat kedalaman pemahaman guru dalam matematika.
Matematika yang diajarkan di sekolah cukup kompleks. Selain gagasan,
fakta-fakta dan konsep-konsep tentang matematika serta hubungan satu
sama lain harus diajarkan; juga guru harus memperhatikan proses
mengerjakan (doing) dan menciptakan matematika. Jelaslah, agar guru
dapat mengajar matematika, harus menguasai matematika dengan baik.
Shulman dan kawan-kawan menemukan bahwa penguasaan guru dalam matematika
mempengaruhi cara mereka mengajarkannya. Penelitian Steinberg dan
kawan-kawan menyatakan bahwa penguasasan guru dalam matematika yang
lebih luas, cara mengajarnya lebih konseptual. Sedangkan guru dengan
tingkat penguasaannya lebih sempit mengajarnya lebih cenderung
menekankan aturan. <br />Penguasaan guru terhadap matematika ditekankan
kepada kemampuan; (1) pemecahan masalah, (2) komunikasi, (3) penalaran,
dan (4) koneksi matematika. Kemampuan pemecahan masalah merupakan
kemampuan; (a) memahami soal, (b) memilih pendekatan atau strategi
pemecahan, (c) menuliskan model matematika, (d) menyelesaikan model, (e)
menafsirkan solusi terhadap masalah semula. Kemampuan komunikasi adalah
kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara tertulis, lisan atau
diagram. Sedangkan kemampuan penalaran adalah menggunakan cara induktif
dalam mengenal atau memprediksi pola serta menurunkan dan membuktikan
rumus atau teorema. Kemampuan koneksi adalah kemampuan memahami koneksi
di antara konsep-konsep dan berbagai prosedur, koneksi di antara
topik-topik matematika, maupun matematika dengan bidang lain.<br />Ketika
pengusaan guru matematika terhadap matematika yang tidak memadai dan
kecenderungan pandangannya yang instrumentalis, secara bersamaan perlu
menjadi pertimbangan LPTK yang menghasilkan guru matematika dalam
merumuskan tujuan-tujuan, materi dan strategi perkuliahan, serta cara
melakukan asesmen. Hakikat atau pandangan tentang matematika yang
sejalan dengan tujuan pendidikan matematika sekolah, harus nampak dalam
proses perkuliahan maupun proses asesmennya. <br />Oleh karena itu dalam
upaya peningkatan pendidikan khususnya pada mata pelajaran matematika
saya kira perlu adanya sebuah penelitian di kabupaten ciamis untuk
memperoleh gambaran secara umum pandangan dan penguasaan guru matematika
terhadap matematika baik itu di tingkat SD, SMP ataupun SMA. Sehingga
kita dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan khususnya matematika
di kabupaten ciamis.</div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-77680534386475742812011-11-08T00:51:00.000-08:002011-11-08T00:51:44.199-08:00Upaya Mencegah Kecemasan Siswa di Sekolah<div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 13.5pt;">Upaya
Mencegah Kecemasan Siswa di Sekolah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi
individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya
dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang
wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila
intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan
kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang
bersangkutan. Adalah Sigmund Freud, sang pelopor Psikoanalisis yang banyak
mengkaji tentang kecemasan ini. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam kerangka teorinya, kecemasan dipandang sebagai
komponen utama dan memegang peranan penting dalam dinamika kepribadian seorang
individu.<br />
Freud (Calvin S. Hall, 1993) membagi kecemasan ke dalam tiga tipe:<br />
1. Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya
nyata yang ada di dunia luar atau lingkungannya.<br />
2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan insting-insting (dorongan
Id) akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang bisa
membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap
insting-insting itu sendiri, melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan
menimpanya jika suatu insting dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang
berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan
hukuman dan ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas,
jika dia melakukan perbuatan impulsif.<br />
3. Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego).
Orang-orang yang memiliki super ego yang baik cenderung merasa bersalah atau
malu jika mereka berbuat atau berfikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama
halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang berdasarkan
pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan hukuman dan
ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia
melakukan perbuatan yang melanggar norma<br />
Selanjutnya, dikemukakan pula bahwa kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi
dengan tindakan-tindakan yang efektif disebut traumatik, yang akan menjadikan
seseorang merasa tak berdaya, dan serba kekanak-kanakan. Apabila ego tidak
dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional, maka ia akan kembali
pada cara-cara yang tidak realistik yang dikenal istilah mekanisme pertahanan
diri (self defense mechanism), seperti: represi, proyeksi, pembentukan reaksi,
fiksasi dan regresi. Semua bentuk mekanisme pertahanan diri tersebut memiliki
ciri-ciri umum yaitu: (1) mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan
kenyataan dan (2) mereka bekerja atau berbuat secara tak sadar sehingga tidak
tahu apa yang sedang terjadi.<br />
Kecemasan dapat dialami siapapun dan di mana pun, termasuk juga oleh para siswa
di sekolah. Kecemasan yang dialami siswa di sekolah bisa berbentuk kecemasan
realistik, neurotik atau kecemasan moral. Karena kecemasan merupakan proses
psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan maka untuk menentukan apakah
seseorang siwa mengalami kecemasan atau tidak, diperlukan penelaahan yang
seksama, dengan berusaha mengenali simptom atau gejala-gejalanya, beserta
faktor-faktor yang melatarbelangi dan mempengaruhinya. Kendati demikian, perlu
dicatat bahwa gejala-gejala kecemasan yang bisa diamati di permukaan hanyalah
sebagian kecil saja dari masalah yang sesungguhnya, ibarat gunung es di lautan,
yang apabila diselami lebih dalam mungkin akan ditemukan persoalan-persoalan
yang jauh lebih kompleks.<br />
Di sekolah, banyak faktor-faktor pemicu timbulnya kecemasan pada diri siswa. Target
kurikulum yang terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak kondusif,
pemberian tugas yang sangat padat, serta sistem penilaian ketat dan kurang adil
dapat menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan yang bersumber dari faktor
kurikulum. Begitu juga, sikap dan perlakuan guru yang kurang bersahabat, galak,
judes dan kurang kompeten merupakan sumber penyebab timbulnya kecemasan pada
diri siswa yang bersumber dari faktor guru. Penerapan disiplin sekolah yang
ketat dan lebih mengedepankan hukuman, iklim sekolah yang kurang nyaman, serta
sarana dan pra sarana belajar yang sangat terbatas juga merupakan faktor-faktor
pemicu terbentuknya kecemasan pada siswa.yang bersumber dari faktor manajemen
sekolah.<br />
Menurut Sieber e.al. (1977) kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor
penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif
seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan
pemecahan masalah. Pada tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat berbentuk
gangguan fisik (somatik), seperti: gangguan pada saluran pencernaan, sering
buang air, sakit kepala, gangguan jantung, sesak di dada, gemetaran bahkan
pingsan.<br />
Mengingat dampak negatifnya terhadap pencapaian prestasi belajar dan kesehatan
fisik atau mental siswa, maka perlu ada upaya-upaya tertentu untuk mencegah dan
mengurangi kecemasan siswa di sekolah, diantaranya dapat dilakukan melalui:<br />
1. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran dapat
menyenangkan apabila bertolak dari potensi, minat dan kebutuhan siswa. Oleh
karena itu, strategi pembelajaran yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa,
yang memungkinkan siswa untuk dapat mengkspresikan diri dan dapat mengambil
peran aktif dalam proses pembelajarannya.<br />
2. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru seyogyanya dapat mengembangkan
“sense of humor” dirinya maupun para siswanya. Kendati demikian, lelucon atau
“joke” yang dilontarkan tetap harus berdasar pada etika dan tidak memojokkan
siswa.<br />
3. Melakukan kegiatan selingan melalui berbagai atraksi “game” atau “ice break”
tertentu, terutama dilakukan pada saat suasana kelas sedang tidak kondusif.. Dalam
hal ini, keterampilan guru dalam mengembangkan dinamika kelompok tampaknya
sangat diperlukan.<br />
4. Sewaktu-waktu ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar
kelas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak selamanya siswa harus terkurung
di dalam kelas.<br />
5. Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat kesulitan yang
moderat. Dalam arti, tidak terlalu mudah karena akan menyebabkan siswa menjadi
cepat bosan dan kurang tertantang, tetapi tidak juga terlalu sulit yang dapat
menyebabkan siswa frustrasi.<br />
6. Menggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelas, dimana siswa
dapat mengembangkan pola hubungan yang akrab, ramah, toleran, penuh kecintaan
dan penghargaan, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. Sedapat mungkin
guru menghindari penggunaan reinforcement negatif (hukuman) jika terjadi
tindakan indisipliner pada siswanya.<br />
7. Mengembangkan sistem penilaian yang menyenangkan, dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri (self assessment) atas
tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Pada saat berlangsungnya
pengujian, ciptakan situasi yang tidak mencekam, namun dengan tetap menjaga
ketertiban dan objektivitas. Berikanlah umpan balik yang positif selama dan
sesudah melaksanakan suatu asesmen atau pengujian.<br />
8. Di hadapan siswa, guru akan dipersepsi sebagai sosok pemegang otoritas yang
dapat memberikan hukuman. Oleh karena itu, guru seyogyanya berupaya untuk
menanamkan kesan positif dalam diri siswa, dengan hadir sebagai sosok yang
menyenangkan, ramah, cerdas, penuh empati dan dapat diteladani, bukan menjadi
sumber ketakutan.<br />
9. Pengembangan menajemen sekolah yang memungkinkan tersedianya sarana dan
sarana pokok yang dibutuhkan untuk kepentingan pembelajaran siswa, seperti
ketersediaan alat tulis, tempat duduk, ruangan kelas dan sebagainya. Di samping
itu, ciptakanlah sekolah sebagai lingkungan yang nyaman dan terbebas dari
berbagai gangguan, terapkan disiplin sekolah yang manusiawi serta hindari
bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis di sekolah, baik yang dilakukan
oleh guru, teman maupun orang-orang yang berada di luar sekolah.<br />
10. Mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pelayanan
bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai kekuatan inti di sekolah guna
mencegah dan mengatasi kecemasan siswa Dalam hal ini, ketersediaan konselor
profesional di sekolah tampaknya menjadi mutlak adanya.<br />
Melalui upaya – upaya di atas diharapkan para siswa dapat terhindar dari
berbagai bentuk kecemasan dan mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi
individu yang sehat secara fisik maupun psikis, yang pada gilirannya dapat
menunjukkan prestasi belajar yang unggul.<br />
Berdasarkan Meriam Webster Dictionary yang dikutip dari penelitian yang
berjudul Overcoming math anxiety, kecemasan (anxiety) adalah rasa takut yang
sangat besar terhadap sesuatu yang mengancam dan diikuti dengan respon
fisiologis (seperti berkeringat, tekanan) dan rasa ragu pada diri sendiri bahwa
mampu menghadapi hal yang menakutkan tersebut.<br />
Dalam penelitian yang berjudul Overcoming math anxiety, Rossnan menyebutkan
bahwa mathematic anxiety (kecemasan pada matematika) merupakan bentuk respon
emosional saat pelajaran matematika, mendengarkan guru, saat memecahkan
permasalahan matematika, mendiskusikan matematika. Bentuk respon emosional
tersebut salah satunya adalah kecemasan.<br />
Penelitian yang dilakukan oleh Godbey dengan judul mathematic anxiety and the underprepared
student menyebutkan terdapat beberapa gejala math anxiety. Gejala-gejalanya
meliputi rasa mual, badan terasa panas, ketegangan yang berlebihan,
ketidakmampuan mendengarkan guru, mudah terganggu oleh suara-suara,
ketidakmampuan konsentrasi, negatif self-talk, sakit perut, pikiran tiba-tiba
kosong, berkeringat. Kecemasan dalam matematika juga dapat disebabkan oleh
pengalaman buruk masa lalu yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Misalnya
siswa memiliki pengalaman masa lalu bahwa dirinya selalu dihukum berdiri di
depan kelas, karena tidak bisa mengerjakan soal matematika.<br />
Dalam penelitian yang dilakukan Godbey dan Rossnan menyarankan bahwa para guru
matematika sebaiknya mampu meningkatkan rasa percaya diri anak. Khususnya dalam
hal ini rasa percaya diri akan kemampuan matematika mereka. Para guru sebaiknya
ikut mensukseskan melakukan sesuatu untuk membuat matematika mudah dimengerti
dengan menggunakan prosedur dan berbagai macam materi di kelas.<br />
Godbey menambahkan bahwa para guru matematika tidak hanya belajar mengenai
matematika tetapi mereka mengajar dengan metode yang menarik untuk disampaikan
dan pengaplikasian konsep-konsep matematika yang akan mengurangi kecemasan dan
memberikan alasan yang tepat pada para siswa untuk mempelajari matematika. Mengenalkan
humor di kelas dapat membawa keuntungan siswa dalam mempelajari matematika. Kegunaan
humor dalam mengajar membawa keuntungan para murid dengan mengurangi kecemasan
dan memfasilitasi pembelajaran. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-7067967036489176412011-10-29T01:51:00.000-07:002011-10-29T01:52:01.733-07:00Rangkuman Mata Kuliah Evaluasi Penilaian Pendidikan Oleh Prof. Ruseffendi S2 UPI Bandung
BAB I PENILAIAN
- Penilaian: melihat nilai sesuatu berdasarkan standar tertentu utk digunakan tuk kepentingan siswa.
- Evaluasi : penilaian kontinu dan sistematik dari proses yang dikaitkan dengan apa yg diharapkan, sedangkan penilaian tidak.
- Pengukuran itu hanya melihat bilangannya dimulai atau tidak dengan pembuatan alat ukur, penilaian a/ mengubah skor mentah menjadi sesuatu yg ada dlm system nilai, keg. Evaluasi melibatkan kajian membandingkan, melihat alasannya, menjawab pertanyaan mngapa.
1.2 Fungsi penilaian: member gambaran mengenai sesuatu yg diperlukan oleh masyarakat/pengambil keputusan.
1. penilaian penempatan : berperan sebagai petunjuk, sebaiknya di tk mana anak itu.
2. penilaian formatif : tuk memonitor keberhasilan siswa
3. penilai diagnostic : mengungkap kesukaran permanen dalam sswa belajar yg tidak bisa dipecahkan oleh tes formatifnya
4. penilaian sumatif : meihat apakah tjuan pengajaran/unit pegajaran itu sudah tercapai atau belum.
1.3 patokan penilaian
4 faktor yg diperhatikan :
1. criteria : ciri2 siswa dalam kemampuannya dlm bidang tertentu, missal IQ
2. standar ; acuan yg digunakan dalam enilaian, missal local, nasional, internasional
3. indicator : cirri yg digunakan dlm penilaian itu, ingatannya panjang
4. kredibilitas: alat ukur&ukuranya harus dapat dipercayakan
1.4 Kedudukan penilaian dalam konteks pengajaran
1.5 jenis penilaian
: prestasi belajar siswa, penilaian program, penilaian diri,
Jenis penialian yang perlu dikuasai guru : penialian diri, formatif, diagnostic, sumatif dan sikap.
1.7 kegiatan penilaian
1. pembuatan penilain, 2. Melaksanakan penilaian, 3. Pemeriksaaan, 4. Pengolahan nilai (skor mentah ke skor baku), 5. Mengadakan kontak mengenai keberhasilan siswa (rapot), 6. Pemberian rekomendasi, 7. Mberikan penilaian secara menyeluruh, 8. Keg. Berkenaan dengan penilain diri.
Bab 2 Kaitan Tujuan Pengajaran dan tujuan penilaian
Tujuan Pendidikan Nasional
1. Indonesia: Pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, kerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan trampil serta sehat jasmani dan rohani.
Tujuan institusional sekolah lanjutan
Menurut kurikulum 84 dasar dan tujuan pendidikan sma adalah:
1. Pendidikan sma berdasarkan pancasila dan UUD 45
2. Tujuan umum pendidikan sma untuk menujang tercapainya tujuan nasional.
Menurut kurikulum 75:
1. Menjadi WNI yang baik sebagai manusia yang utuh sehat, kuat lahir batin
2. Menguasai hasil pendiidkan uum yang merupakan kelanjutan dari Sekolah tingkat pertama
3. Memiliki bekal melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi
4. Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan untuk bekerja sesuai dengan minatnya di masyarakat
Tujuan Umum pendidikan tingkat pertama :
1. Menjadi WNI Menjadi WNI yang baik sebagai manusia yang utuh sehat, kuat lahir batin
2. Menguasai hasil pendiidkan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan Sekolah Dasar
3. Memiliki bekal untuk melanjutkan ke tingkat lanjutan
Tujuan umum pendidikan SMA dalam kurikulum 84 dan 75 pada dasarnya sama, sebab dalam tahun 75 kata2 pancasila dan UUD 45 sudah tercakupkan dalam GBHN
Tujuan Kurikuler: yaitu tujuan suatu bidang studi itu diberikan.
Tujuan kurikuler ada 3 yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Inti atau tujuan kurikuler:
1. Pengetahuan yang berkenaan dengan istilah symbol, proses, fakta dan symbol matematika.
2. Keterampilan yang akurat dalam menghitung dan menggunakan alat2 matematik
3. Menggunakan konsep dalam proses matematika untuk menemukan generalisasi dan penerapan baru serta menerapkan dalam pemecahan masalah.
4. Pemahaman atau pengertian tentang fakta, konsep matematika
5. Kemampuan utnuk mengembangkan yaitu kebiasaan mandiri dalam belajar matematika diluar matematika yang diajarkan
6. Menyadari dan menghayati penghayatan matematika di masyarakat
7. Sikap yang kreatif, sungguh-sungguh objektif, secara ilmiah, terbuka mau mencoba dll
Tujuan Instruksional
Perbedaan tujuan instruksional dan tujuan kurikuler, terletak pada bahan materi yang disampaikan dan keluasan materi,
Tujuan instruksional itu tujuan yang lebih rinci daripada tujuan kurikuler
Tujuan Instruksional ada 2 yaitu umum dan khusus
TIU: tujuan pengajaran yang hasil pengajarannya dapat diartikan bermacam-macam, kata-kata yang ambigu misalnya memahami, menafsirkan, menghargai, dll.
TIK: ada 2 yaitu lengkap dan tidak lengkap.
Lengkap: ada Subjek-ada KKO-Kondisi-persyaratan minimum.
Tidak lengkap: subjek-KKO
Kata2 kerja untuk TIK: mengukur, menafsir, mengumpulkan dll
TIK dan Taksonomi Bloom
6 aspek kognitif:
1. Pengetahuan: berkenaan dengan hafalan
2. Pemahaman : berkenaan dengan pengertian. Tapi tahapannya masih rendah
3. Aplikasi: kemampuan menerapkan apa yang diperoleh
4. Analisis: mengenal bagian bagian-bagian dari sesuatu yang diketahui tapi belum sampai tahap penyusunannya
-analisis unsure, hubungan, dan struktur yang diorganisasikan.
5. intesis: mengenal unsure-unsurnya dan menyusunnya menjadi suatu pola, sisten dll yang baginya baru.
6. evaluasi : mampu mengkaji, membuat criteria, menilai, memberikan pertimbangan dll.
Pertanyaan dan Teknik bertanya:
Pertanyaan ada 2: tertutup dan terbuka.
1. Tertutup: untuk pemikiran tingkat rendah mengenai fakta singkat, pertanyaan yang jawabaannya ya atau tidak dll.
Pertanyaan tertutup ada 2: tipe ingatan kognitif dan konvergen
-tipe ingatan kognitif: tipe pertanyaan yang untuk menjawabnya paling rendah
-konvergen: selain hafal fakta, dapat mengaitkan fakta satu sama lain dan memberikan penjelasan
2. Pertanyaan terbuka: pertanyaan yang luas, memuat dugaan, perkiraan dan hipotesis
Pertanyaan terbuka ada 2: tipe divrgen dan evaluative
- Tipe divergen jawabannya sering tidak terduga, dan jawabannya tidak hanya satu
- Tipe eveluatif: harus dapat memerikan pertimbangan apakah jawaban itu baik atau buruk.
Tujuan Penilaian.
Tujuan penilaian untuk melihat penguasaan suatu materi, keberhasilan belajar, keterampilan tertentu dan lain-lain
Tujuan penilain tidak lepas dari tujuan pendidikan nasional.
BAB III ALAT PENILAIAN
3.1 Tes
Tes ad/ sekumpulan soal atau pertanyaan yang dipakai untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan/intelegensi. Adanya tes yang beraneka ragam itu disebabkan adanya perbedaan dalam bentuk jawaban siswa, pembuat soal, tujuannya, subjektif atau objektifnya penilaian.
3.1.1 Jenis tes
1. tes dengan jawaban berbeda
Adalah tes tertulis, lisan, perbuatan dan penampilan
Tes tertulis : tes penyelenggarannya dapat dilaksanakan sekaligus.
Tes lisan diadakan a/ untuk menghilangkan keraguan penilaian.
Tes perbuatan : mengukur yg belum bisa diukur tulis dan tertulis
Tes penampilan : tes tuk menunjukkan kemmapuan dalam berbusana, berpidato..
2. Tes dengan pembuatnya berbeda (menggnakan tes baku)
3. Tes dengan sasaran berbeda
a. tes kecepatan b. tes kemmapuan c. tes seleksi d. pretes dan postes
e. tes perolehan f. tes penempatan g. tes integensi
3.1.2 Tipe dan Bentuk Tes
I. Tes Tipe Uraian (surjektif)
Keuntungan; membuatnya mudah, kreatif pd siswa, proses siswa menjawab soal-soal
itu nampak
Kelemahan : memeriksa, nilai subjektif, pertanyaan2 relatif singkat, pemeriksaan hanya dapat
dilakukan ahlinya.
II Tes tipe Objektif
1. benar-salah
kelemahan: menimbulkan keraguan (ambiguity), penggunaan terbatas, factor terka menerkanya
2. Pilihan banyak
Terka menerka relative kecil,
3. Bentuk isian
4. Memasangkan
Keuntungan tes objektif :
*Materi bisa banyak, menyeluruh * penilain objektif * waktu memeriksa relative singkat * pengolahan data bisa dg computer * dapat dipakai ulang
Kelemahan tes objektif
• * proses berpikir anak tidak bisa diukur * sifat kreatif siswa menumpul * aspek dan kemampuan sukar diungkapkan.
3.2 Non Tes
Angket, wawancara dan observasi
Permasalahan non tes:
* Intensitasnya, * kekonsistenan, * relevansi jawaban, * ketidakjujuran
3.3 Penilaian diri
BAB IV MEMBUAT ALAT PENILAIAN
4.1 Membuat Rancangan tes hasil belajar
4.1.1 membuat kisi-kisi
Kisi-kisi adalah gambran menyleuruh mengenai soal yg akan ditanayakan. PB lebih banyak digunakan karena, tidak ambigu/meragukan, terka menerka kecil,mengukur berbagai sasaran. PB minimal 25 soal. 25 soal PB sebanding dg 200 BS.
4.1.2 merumuskan TIK
- ingatan : menyebutkan - pemahaman : menghitung - sistesis : membuktikan
- Aplikasi : menghitung
- analisis : menjelaskan
- evaluasi : menilai
4.1.3 menyusn dan merakit soal
Merakit: mengatur soal sehingga menjadi satu set soal yg baik dan rapih.
4.1.4 pengecekan secara menyeluruh
1. mengeck pilihannya sudah sebanding untuk pilihan yg benar.
2. tepatnya soal berdasarkan tipe dan bentuk
3. pegecekan menenai petunjuknya.
4,2 sistem penilaian
4.2.1 Jenis Skala
1. skal nominal : berkenaan dg pengelompokkan dan kategori, pri-wanita, sd-smp-sma
2. skala ordinal : meibatkan bilnagn. Pringkat, nomor urut rumah.
3. skala interval : jarak antara 2 bil. Yg berdekatan a/ sama. Skla likert, thurstone, diferensial semnatik,
4. skala rasio : bisa membandingkan melalui operasi hitung. (ada nol mutlak)
4.2.2 Pemberian nilai
Nilai terolah :
1. Peringkat
2. Peringkat persen PP =(( (N – R) + ½ ) x100) / N
3. Nilai z dan nilai T
Z = (x – x(bar)) / Sb
T = z x 10 + 50
4. Stanin
Dibagi menjadi 9 daerah vertical dg lebar sama,
5. Nilai dengan huruf
Ningal acuana
4.2.3 Sistem penilain PAN
Didasarkan pada urutan besarnya skor. Ex: peringkat, p persen, nilai z, t stanin dan huruf. Kekurangan tidak terkontrolnya penguasaan siswa terhadap peljaaran.
4.2.4 Sistem penilai PAP
Didasarkan pada penguasaan siswa. Skor yg belum sama atau lewat dari nilai ambang tidak akan diluluskan. Kelmahan: tidak menunjukkan kemampuan dibandingkan dg temannya, banyaknya yg lulus,
4.2.5 Campuran PAN dan PAP
Kelebihan PAN dapat menunjukkan peringkat, kelebihan PAP adanya control thp penguasaan materi.
4.2.6 Nilai ambang pada soal tes tipe objektif
4.3 percobaan instrument
4.3.1 Validitas Instrumen
1. Validitas isi : didasarkan pd sisinya (materinya)
2. validitas criteria : berkenaan dg peluang posisi seseorang dikemudian hari atau di bidang lain
3. validitas ramal : tuk meramalkan sesuatu
4. validitas dompleng : didasrkan pada mendomplengnya instrument yg dibuat kepada instrument lain yg validitas ramanya sudah ada.
5. validitas konstruk : validitas yg diperoleh memlalui penyusunan instrument yg didasarkan kepada karakteristik subjek yg dituju atau prilaku yg diharapkan.
6. validitas banding : validitas yg dimiliki oleh instrument yg kita buat yg koefesien korelasinya dg alat ukur yg ada dan valid, diketahui tinggi
4.3.2 realibilitas Instrumen
Cara hitung :
1. Cara bagi dua
2. Cara kuder-richardson
3. Cara kuder-richardson-21
4. Rumus alpha (cronbach alpha)
Jika realibitasnya tinggi, belum tentu valid (hanya syarat perlu). Instrument yang valid maka akan reliable.
4.3.5 analisis butir soal
1. tingkat kesukaran
2. daya pembeda
3. factor pengecohPOLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-27268643222402532032010-01-15T02:19:00.000-08:002010-01-15T02:22:37.108-08:00QUALITY PLAN IMPLEMENTASI SMM ISO 9001:2000 DI PERGURUAN TINGGI<span style="font-weight:bold;">QUALITY PLAN IMPLEMENTASI SMM ISO 9001:2000 DI PERGURUAN TINGGI</span><br />Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di Perguruan Tinggi perlu direncanakan dengan baik karena kegiatan ini merupakan suatu investasi yang sangat besar baik dari sisi pendanaan maupun dari sisi waktu. Rencana yang baik adalah kunci kesuksesan pelaksanaan. Rencana merupakan jembatan penghubung masa kini dan masa depan atau posisi saat ini dengan posisi yang akan datang yang diharapkan. Melalui perencanaan, manajemen mengkoordinasikan strategi-strategi dan upaya-upaya, mempersiapkan perubahan dan mengelola perkembangan agar memudahkan dan memperlancar implementasi dari sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Perencanaan yang baik merupakan seni membuat hal yang sulit menjadi sederhana sehingga memudahkan untuk mewujud-kan segala sesuatunya menjadi mungkin dilaksanakan, mungkin diujudkan dan mungkin dicapai. Berikut ini langkah-langkah perencanaan implementasi SMM ISO 9001:2000 :<br />1. Membangun Komitmen Manajemen<br />Komitmen manajemen merupakan hal sangat penting dan utama dalam membangun sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Karena mereka yang bertanggungjawab dan harus merencanakan strategi bisnis, ke-bijakan, sasaran dan ukurannya, serta mereka harus meninjaunya pula. Komitmen manajemen ditetapkan sebelum melangkah lebih jauh dalam rencana menerapkan SMM ISO 9001:2000 pada Perguruan Tinggi. Tanpa komitmen yang jelas dan tegas maka kecil kemungkinan pelaksanaan dan penerapan SMM ISO 9001:2000 akan berjalan dan tercapai baik sesuai dengan yang direncanakan oleh Perguruan Tinggi. Komitmen adalah power yang utama untuk menggerakkan mesin manajemen dalam menerapkan SMM. Tanpa komitmen dari manajemen puncak/rektor Perguruan Tinggi yang didukung oleh seluruh warga Perguruan Tinggi maka SMM tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.<br />Komitmen manajemen terhadap mutu dapat ditunjukkan sejak awal melalui penandatanganan pernayatan kebijakan mutu Perguruan Tinggi, dan berikutnya diikuti oleh sikap dan perilaku manajemen yang kon-sisten dalam menerapkan prosedur-prosedur kerja. Manajemen puncak harus memberi bukti komitmennya pada penyusunan dan implementasi SMM serta perbaikan berkesinambungan dan keefektifannya dengan cara melakukan hal-hal seperti berikut :<br />• Mengkomunikasikan kepada seluruh warga tentang pentingnya pemenuhan dan pelaksanaan persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-undangan.<br />• Menetapkan kebijakan mutu Perguruan Tinggi serta menjalankannya.<br />• Memastikan penetapan sasaran mutu yang dijalankan secara konsisten.<br />• Melakukan tinjauan manajemen secara berkala.<br />• Memastikan tersediaanya sumber daya.<br />Komitmen manajemen terhadap mutu dapat ditunjukkan sejak awal melalui penandatanganan pernayatan kebijakan mutu Perguruan Tinggi, dan berikutnya diikuti oleh sikap dan perilaku manajemen yang kon-sisten dalam menerapkan prosedur-prosedur kerja. Pernyataan kebijakan kualitas Perguruan Tinggi dapat didefinisikan sebagai suatu “Deklarasi” yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin Perguruan Tinggi yang menyatakan komitmen terhadap suatu sistem manajemen mutu.<br />2. Penunjukkan Wakil Manajemen<br />Bukti komitmen yang besar dari pimpinan puncak dan jajaran manajemen untuk benar-benar menerapkan SMM ISO 9001:2000 pada Perguruan Tinggi dibuktikan dengan menugaskan atau mengangkat secara resmi seorang wakil manajemen (management representative). Peranan dari Wakil Manajemen (WM) adalah menjamin bahwa sistem manajemen mutu yang didokumentasikan secara teknik benar dan sesuai dengan persyaratan standar dari sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan. <br />Wakil Manajemen harus melapor kepada Rektor Perguruan Tinggi agar menjamin bahwa persyaratan-persyaratan standar dari SMM ISO 9001:2000 itu tidak dilanggar oleh fungsi-fungsi yang lain. Penunjukkan seorang wakil manajemen haruslah orang yang tepat, jangan sampai menunjuk seorang wakil manajemen tanpa mempertimbangkan kemampuan kepemimpinannya serta pemahamannya tentang sistem yang berlaku pada Perguruan Tinggi. Sebaiknya WM adalah personil yang mempunyai akses komunikasi langsung dengan kepala Perguruan Tinggi. Dengan demikian pelaksanaan tugas WM tidak mengalami hambatan sehingga target dan sasarannya tercapai. WM itu dapat ditunjuk dari pejabat wakil rektor atau pembantu rektor, pembantu direktur, wakil direktur sekolah tinggi pada Perguruan Tinggi.<br />3. Pelatihan Pemahaman SMM bagi Manajemen dan Karyawan<br />Pelatihan SMM ISO 9001:2000 ini bertujuan untuk memberikan kesadaran mutu bagi Rektor Perguruan Tinggi dan memberikan pemahaman persyaratan kepada Tim ISO. Pelatihan itu antara lain meliputi pelatihan kesadaran mutu (quality awareness) bagi Direksi dan Tim ISO sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai:<br />• Sejarah SMM.<br />• Pemahaman komitmen manajemen, pemahaman pelaksanaan manajemen review, kebijakan mutu, sasaran mutu, perencanaan sistem manajemen mutu dan kriteria, tanggung jawab dari wakil manajemen (WMM).<br />• Penjelasan delapan (8) prinsip manajemen mutu yakni fokus pelanggan , kepemimpinan, keterlibatan orang-orang, pendekatan proses, pendekatan sistem terhadap manajemen, peningkatan berkelanjutan, pendekatan faktual dalam mengambil keputusan, dan hubungan pemasok yang saling menguntungkan.<br />• Manfaat SMM ISO 9001:2000 bagi Perguruan Tinggi.<br />• Pengertian umum klausul-klausul yang terdapat dalam SMM ISO 9001:2000.<br />• Faktor-faktor penyebab kegagalan dalam penerapan SMM ISO 9001:2000.<br />• Penjelasan mengenai sertifikasi SMM.<br />• Metoda dan teknik pemeliharaan SMM.<br />• Metoda evaluasi peningkatan penerapan SMM.<br />4. Pembentukan Tim ISO<br />Setelah menugaskan atau mengangkat secara resmi seorang wakil manajemen maka tahap selanjutnya mempersiapkan penerapan SMM dengan pembentukan tim ISO. Hal tersebut penting dilakukan karena SMM merupakan suatu sistem manajemen mutu yang penerapannya adalah tanggung jawab semua pihak seperti Rektor Perguruan Tinggi hingga level yang paling bawah dalam struktur organisasi Perguruan Tinggi tersebut.<br />Pembentukan Tim ISO yang terdiri dari:<br />• Seorang wakil manajemen (WM) yang bertugas untuk mengelola, memantau, mengevaluasi dan mengkoordinasikan SMM di lapangan untuk meningkatkan operasi dan perbaikan yang efektif dan efisien. <br />• Seorang panel audit yang bertugas mengkoordinasi pelaksanaan Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi. <br />• Seorang pusat pengendali dokumen, yang bertugas mengendalikan seluruh dokumen mutu Perguruan Tinggi dalam menerapkan SMM mulai dari mendistribusikan, menyimpan, memelihara, menarik dokumen, menghancurkan dan memastikan bahwa dokumen mutu yang beredar adalah dokumen terkini dan paling mutakhir.<br />• Personil wakil dari tiap-tiap unit kerja yang bertugas membuat dan membangun SMM di lingkungan bagiannya serta dapat dilibatkan sebagai calon auditor internal yang akan mengaudit kondisi penerapan SMM di internal Perguruan Tinggi. <br />5. Menyusun Dokumen SMM<br />Dokumen adalah dasar penerapan sistem manajemen mutu, dokumen harus tertulis dengan jelas dan dapat dimengerti dengan mudah oleh setiap orang yang memerlukannya. Tanpa adanya dokumen yang teratur dan rapih, penerapan sistem manajemen mutu tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak dapat dijamin konsistensinya. Untuk keperluan pembuatan analisis untuk perbaikan berkelanjutan (continual improvement) memerlukan dokumentasi sistem manajemen mutu yang lengkap dan tersusun dengan baik sesuai dengan kebutuhan perbaikan proses kerja di Perguruan Tinggi.<br />Susunan dokumen sistem manajemen mutu menganut aturan hirarki, di mana masing-masing dokumen harus ditetapkan tingkatnya sesuai tingkatan-tingkatan yang diperlukan pada kegiatan Perguruan Tinggi. Dokumen yang lebih rendah levelnya mengandung penjelasan klausul-klausul dokumen yang lebih tinggi dan isinya tidak boleh bertentangan. Penyusunan dokumen sistem mutu (DSM) dilakukan oleh Tim ISO dengan dibantu oleh masing-masing personil inti dari bagian terkait, meliputi:<br />1. Manual Mutu, adalah dokumen sistem manajemen mutu (SMM) level-1 yang menggambarkan kegiatan bisnis Perguruan Tinggi secara umum dalam penerapannya memenuhi persyaratan SMM, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu yang telah ditetapkan oleh Kepala Perguruan Tinggi.<br />2. Prosedur, adalah dokumen SMM level-2 yang menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu proses tertentu yang terkait dengan penerapan SMM Perguruan Tinggi. Prosedur SMM merupakan penjabaran yang lebih jelas terhadap pemenuhan persyaratan SMM yang terkait dengan fungsi-fungsi kegiatan bisnis Perguruan Tinggi.<br />3. Instruksi Kerja, adalah dokumen SMM level-3 yang sifatnya untuk memberikan petunjuk pada pengoperasian suatu proses kerja yang harus dilakukan oleh satu (1) orang atau satu unit yang terlibat atau yang fungsi tugasnya dapat mempengaruhi kegiatan SMM di Perguruan Tinggi. Instruksi Kerja pada umumnya dibuat untuk menghindari atau mengurangi potensi kesalahan terhadap suatu pekerjaan.<br />4. Rekaman, adalah bukti kerja (evidence) yang merupakan bagian dari dokumen SMM, dapat dikatakan sebagai dokumen level-4. Rekaman ini berupa arsip surat menyurat, formulir-formulir isian, daftar periksa, hasil uji coba dan test, buku laporan dan lain sebagainya, yang harus diatur dan dikendalikan secara tersendiri.<br />Dokumen sistem mutu harus diterapkan oleh semua jajaran Perguruan Tinggi yang terkait secara konsisten. Penyelenggaraan dokumentasi SMM Perguruan Tinggi agar efektif memenuhi persyaratan SMM, dan diatur sesuai hirarki level dokumentasi SMM menurut ketentuan dalam tabel sebagai berikut:<br />1. Semua Perguruan Tinggi internal maupun dokumen eksternal harus ditetapkan levelnya sesuai dengan ketentuan hirarki level dokumentasi SMM. Tujuannya untuk menjaga penggunaan dokumen agar dapat dikendalikan dan pengaturan keseluruhan dokumen tersebut diatur dalam Prosedur Pengendalian Dokumen dan Prosedur Pengendalian Rekaman.<br />2. Manual mutu: manajemen Perguruan Tinggi harus menetapkan dokumen manual mutu sebagai pedoman penerapan SMM Perguruan Tinggi, dan harus diterapkan dan dipelihara oleh semua jajaran yang terkait sesuai ketentuan persyaratan SMM.<br />3. Prosedur: Prosedur yang terdokumentasi harus ditetapkan dan dipelihara untuk mengendalikan semua proses yang mengacu pada persyaratan SMM. Prosedur pengendalian yang diperlukan untuk menjamin kepuasan operasi.<br />4. Instruksi kerja: Instruksi kerja merupakan dokumen level tiga yang pembuatannya dilakukan oleh masing-masing bagian dan bersifat teknis.<br /> <br />6. Sosialisasi Dokumen SMM<br />Suatu strategi yang harus dikembangkan dalam penerapan SMM adalah untuk mengetahui cara pencapaian kebijakan dengan menentukan sasaran yang hendak dicapai untuk menerapkan SMM secara sempurna. Strategi meliputi suatu program yang dijadwalkan untuk mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, tanggung-jawab dan wewenang personil, cara meninjau ulang poin-poin, prioritas dan sistem pelaporan. Untuk itu harus menyediakan suatu kerangka kemajuan yang berkelanjutan.<br />Dengan begitu kita dapat mempertimbangkan pengembangan proyek dan kebijakan yang dapat dilakukan di area lain pada waktu-waktu selanjutnya. Implementasi penuh dan perekaman semua aktivitas dalam sistem perlu direncanakan. Manajemen harus menentukan level keterlibatan para personil dalam operasi sehari-hari mulai dari tahapan penerapan sistem hingga penentuan jumlah personil manajemen yang harus didelegasikan. Juga ditentukan ukuran Perguruan Tinggi, lokasi, kompleksitas dan sifat proses yang digunakan akan memiliki suatu pengaruh terhadap pengambilan keputusan.<br />Setiap Perguruan Tinggi harus mengembangkan sebuah rencana yang menggambarkan komitmen terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran. Mengembangkan sebuah rencana implementasi sesuai isi dokumen SMM yang telah disusun dalam organisasi pada level yang relevan. Rencana harus disosialisasikan ke seluruh organisasi (klausul 5.5.3), dan harus diperbaharui. WM harus menentukan kemajuan apakah hasilnya sesuai dengan rencana, yang dilakukan sedikitnya dua minggu sekali. Dan status pembaharuan harus dikomunikasikan dalam organisasi.<br />SMM terdiri dari suatu kerangka sebagai pedoman Perguruan Tinggi untuk mengendalikan aktivitas bisnis dengan suatu penekanan pada pengukuran pencegahan dan peningkatan aktivitas yang bisa berpengaruh. Pada kinerja Perguruan Tinggi untuk implementasi SMM yang efektif, Direksi Perguruan Tinggi perlu menyediakan bukti komitmen manajemen pada setiap proses. Pada umumnya ini melibatkan pendekatan yang tertib mulai dari tinjauan-ulang penerbitan dokumen Perguruan Tinggi, pengembangan suatu kebijakan mutu, pencapaian sasaran hasil, rencana, strategi dan proses pekerjaan. Juga untuk memastikan ketersediaan sumber daya untuk mencapai implementasi penuh. Direksi harus mengkomunikasikan pentingnya memenuhi pelanggan seperti pelaksanaan aturan dan persyaratan sesuai dengan undang-undang serta melakukan tinjauan ulang kinerja manajemen.<br />Direksi harus memastikan bahwa Perguruan Tinggi mempunyai sumber daya yang cukup untuk mencapai komitmennya. Direksi juga terlibat dalam melakukan tinjauan ulang dan peningkatan SMM untuk meningkatkan kinerja. Klausul 6.2.2 memerlukan kemampuan yang diperlukan bagi setiap personil yang terkait dengan SMM Perguruan Tinggi. Persyaratan kemampuan personil ditinjau-ulang untuk memastikan apakah penempatannya tepat dan sesuai.<br />7. Penerapan Dokumen<br />Dokumen sistem manajemen mutu yang sah dan telah disosialisasikan ke seluruh bagian dan lingkup Perguruan Tinggi harus diterapkan oleh segenap personil yang terlibat secara konsisten dan benar. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa sistem manajemen mutu telah diterapkan oleh Perguruan Tinggi. Jika penerapannya masih menemui kendala maka dokumentasi tersebut dapat dilakukan revisi dan penyempurnaan sesuai kebutuhan. Hal tersebut diatur dalam prosedur pengendalian dokumen, yang antara lain berisi penetapan pengendalian yang diperlukan untuk:<br />a. Menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan.<br />b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta menyetujui ulang dokumen.<br />c. Memastikan perubahan dan status revisi terbaru sesuai tujuan dokumen.<br />d. Memastikan versi yang relevan dengan dokumen yang berlaku telah tersedia di tempat pemakaian.<br />e. Memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali.<br />f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar mudah dikenali dan pendistribusian dapat dikendalikan.<br />g. Mencegah pemakaian dokumen yang kadaluarsa dan tidak disengaja lengkap dengan penjelasan identifikasi sesuai dokumen tersebut, apabila disimpan untuk tujuan tertentu.<br />8. Pengendalian Rekaman<br />Perguruan Tinggi yang telah menetapkan prosedur pengendalian rekaman harus dapat memelihara semua rekaman yang terkait dengan SMM Perguruan Tinggi. Tujuannya untuk memberikan bukti kesesuaian persyaratan dan beroperasinya SMM secara efektif. Rekaman harus mudah dibaca, siap ditunjukkan dan mudah untuk diambil. Prosedur pengendalian rekaman juga berisi tentang identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan penghancuran rekaman.<br />Rekaman-rekaman yang menjadi alat untuk menunjukkan operasi yang efektif, wajib dibuat, guna pelaksanaan peraturan badan sertifikasi dan perbaikan pelanggan jika diperlukan.<br />9. Audit Mutu Internal SMM<br />Audit mutu internal merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh Perguruan Tinggi untuk meninjau kesesuaian dan efektifitas penerapan SMM. Direksi hendaknya memastikan penetapan proses audit internal yang efektif dan efisien untuk mengakses kekuatan dan kelemahan SMM. Proses Audit Mutu Internal berfungsi sebagai alat manajemen untuk asesmen mandiri dari proses atau kegiatan manapun yang ditunjuk dalam SMM. Proses Audit Mutu Internal dengan menyediakan perangkat untuk memperoleh bukti objektif bahwa persyaratan yang ada telah dipenuhi, karena Audit Mutu Internal menilai keefektifan dan efisiensi Perguruan Tinggi.<br />Penting bagi Perguruan Tinggi untuk memastikan dilakukannya tindakan perbaikan sesuai tanggapan hasil Audit Mutu Internal. Perencanaan Audit Mutu Internal hendaknya fleksibel agar memungkinkan perubahan penekanan berdasarkan temuan dan bukti objektif selama audit. Masukan yang relevan dari bidang yang diaudit, dan dari pihak lain yang berkepentingan, hendaknya dipertimbangkan dalam pengembangan rencana Audit Mutu Internal. Contoh subjek untuk dipertimbangkan dalam Audit Mutu Internal mencakup:<br />• Penerapan proses secara efektif dan efisien.<br />• Peluang perbaikan yang berkesinambungan.<br />• Kemampuan suatu sistem proses.<br />• Penggunaan teknik statistik secara efektif dan efisien.<br />• Penggunaan teknologi informasi.<br />• Analisis data biaya mutu.<br />• Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.<br />• Hasil dan harapan kinerja proses dan produk.<br />• Kecukupan dan ketelitian pengukuran kinerja.<br />• Kegiatan perbaikan.<br />• Hubungan dengan pihak yang berkepentingan.<br />Pelaporan Audit Mutu Internal mencakup bukti kinerja yang sangat berguna untuk memberikan peluang pengakuan oleh Direksi dan memotivasi personil Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi harus melakukan Audit mutu Internal pada selang waktu terencana untuk menentukan apakah SMM:<br />a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan, pada persyaratan standar dan persyaratan SMM yang ditetapkan organisasi.<br />b. Diterapkan dan dipelihara secara efektif.<br />Program Audit Mutu Internal harus direncanakan dengan mempertimbangkan status serta pentingnya proses dan area yang diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya. Kriteria, lingkup, frekwensi dan metode audit harus ditetapkan. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan keobjektifan dan ketidakberpihakan proses audit. Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaan mereka sendiri. Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan pemeliharaan rekaman harus ditetapkan dalam prosedur yang terdokumentasi.<br />10. Pelatihan Audit Mutu Internal<br />Pelatihan Audit Mutu Internal ditujukan bagi Tim Audit Mutu Internal yang merupakan personil yang telah dilatih mengenai pelaksanaan SMM ISO 9001:2000. Pelatihan bertujuan untuk dapat memberikan pemahaman mengenai:<br />• Penjelasan Audit Mutu Internal yang sesuai dengan SMM ISO 9001:2000 dan ISO 19011:2002<br />• Cara dan metode melakukan Audit Mutu Internal.<br />• Pendelegasian tugas dan tanggung jawab koordinator tim audit dan auditor.<br />• Cara menyusun jadwal audit, rencana audit dan pembuatan check-list audit.<br />• Cara melakukan pelaporan Audit Mutu Internal.<br />• Simulasi pelaksanaan Audit Mutu Internal.<br />11. Pelaksanaan Audit Mutu Internal<br />Sebelum melakukan Audit Mutu Internal (AMI) dipastikan bahwa seluruh dokumen sistem mutu telah dibuat dan diterapkan. Pelaksanaan Audit Mutu Internal dilakukan berdasarkan jadwal dan rencana audit yang dibuat sebelumnya. Setelah melakukan Audit Mutu Internal, Tim Audit harus membuat laporan hasil auditnya itu sebagai bahan kontrol penerapan SMM ISO 9001:2000 di Perguruan Tinggi yang disampaikan kepada WM untuk dilaporkan kepada Direksi.<br />12. Tindakan Koreksi Audit Internal<br />Setelah selesai melaksanakan Audit Mutu Internal, Kepala Perguruan Tinggi bersama-sama Tim Audit Mutu Internal dan Wakil Manajemen (WM) akan melakukan kajian terhadap hasil pelaksanaan Audit Mutu Internal. Tujuannya untuk melakukan perencanaan tindakan perbaikan terhadap hasil temuan audit dan menentukan tindakan-tindakan yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan temuan Audit Mutu Internal masing-masing bagian.<br />13. Tinjauan Manajemen <br />Perguruan Tinggi harus melakukan tinjauan manajemen untuk memastikan pelaksanaan SMM berjalan dengan efektif. Hal-hal yang menjadikan masukan dalam pelaksanaan tinjauan manajemen ini adalah seperti berikut:<br />• Hasil audit.<br />• Feed back dari pelanggan.<br />• Kinerja dari proses dan produk.<br />• Status tindakan koreksi dan pencegahan.<br />• Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya.<br />• Perubahan-perubahan terencana yang dapat berakibat terhadap SMM.<br />• Rekomendasi untuk perbaikan.<br />Dalam pelaksanaan tinjauan manajemen harus diputuskan perbaikan terhadap efektifitas pelaksanaan SMM dan proses-proses, perbaikan Perguruan Tinggi yang diberikan kepada pelanggan serta kebutuhan sumber daya yang diperlukan.<br />14. Sertifikasi ISO 9001:2000<br />a. Memilih Lembaga Sertifikasi<br />Perlu diketahui bahwa sistem akreditasi dan sertifikasi ISO 9001 merupakan pengakuan atas konsistensi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Tanggung jawab dan wewenang pemberian akreditasi dan sertifikasi secara internasional dilakukan oleh suatu badan dunia, yaitu International Accreditation Forrum (IAF). IAF merupakan badan dunia federasi badan akreditasi nasional lebih dari 30 negara di dunia, di antaranya; KAN (Indonesia) menjadi anggotanya. Di tingkat regional Asia-Pasifik terdapat pula federasi badan akreditasi yaitu Pasific Accreditation Corporation (PAC) yang anggotanya antara lain; CNAB (China), CNACR (China), DSM (Malaysia), JAB (Jepang), KAN (Indonesia), JAS-ANZ (Australia-Selandia Baru), KAB (Korea Selatan), SAC (Singapura), SCC (Kanada) dan NAC (Thailand).<br />Badan akreditasi di Indonesia adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menyelenggarakan sistem akreditasi dan sertifikasi di negara Republik Indonesia. Tugasnya adalah memberikan akreditasi kepada semua lembaga sertifikasi dan laboratorium uji yang telah lulus asesmen sesuai persyaratan standar di seluruh wilayah Indonesia.<br />Sistem akreditasi KAN telah diakui oleh IAF dan PAC, karena telah dilakukan peninjauan terhadap pemenuhan kesesuaian sistem yang diterapkan oleh KAN. KAN telah menandatangani nota perjanjian IAF dan PAC. Sesuai ketentuan World Trade Organization (WHO) bahwa negara-negara yang menyepakati perdagangan bebas harus menandatangani nota perjanjian saling pengakuan terhadap penggunaan standar-standar internasional termasuk ketentuan-ketentuannya.<br />Untuk memenuhi maksud tersebut, KAN telah menandatangani nota perjanjian saling pengakuan sebagai anggota IAF dan PAC untuk Sistem Manajemen Mutu (member of IAD dan PAC multilateral recognation agreement for Quality Management System) pada Agustus 2000.<br />Dalam nota yang tertuang dalam perjanjian saling pengakuan tersebut dikatakan, bahwa sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang diakreditasi oleh badan akreditasi anggota IAF dan PAC adalah akivalen dan diakui di semua negara anggota.<br />Oleh karena itu, para pelaku bisnis di Indonesia tidak perlu khawatir untuk memilih lembaga sertifikasi nasional, sertifikat yang diterbitkan sudah diakui secara internasional. Terutama bagi para pelaku industri jasa konstruksi yang pasarnya hanya di dalam negeri, tentu lebih baik menggunakan lembaga sertifikasi nasional sebagai nasionalis yang bangga dengan kemampuan bangsanya sendiri.<br />Untuk memilih lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu (SMM), parameter yang harus diketahui adalah, bahwa manajemen dan pengoperasiannya lembaga sertifikasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam standar internasional. arameter lembaga sertifikasi yang harus diperhatikan dijelaskan sebagai berikut:<br />1. Lembaga sertifikasi harus imparsial, yaitu harus terbuka terhadap semua kepentingan dan lembaga bukan merupakan bagian kepentingan pihak tertentu, misalnya kepentingan partai tertentu atau bisnis tertentu yang menyebabkan ia tidak dapat diakses oleh siapapun yang bukan merupakan bagian kepentingannya.<br />2. Lembaga sertifikasi harus memiliki tanggung jawab atas keseluruhan proses sertifikasi dan memberikan jaminan, bahwa implementasi sistem manajemen mutu benar-benar dilaksanakan oleh kliennya. Apabila terjadi komplain atau banding terhadap kliennya, maka lembaga sertifikasi harus turut menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan klien tersebut.<br />3. Lembaga sertifikasi harus mempunyai manajemen yang profesional. Semua personil yang terlibat dalam lembaga sertifikasi harus memiliki kompetensi dan ketrampilan untuk mengelola dan mengoperasikan sistem lembaga sertifikasi. Para auditor harus terampil melakukan audit secara langsung dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan bisnis yang diaudit. Auditor yang mengaudit Perguruan Tinggi harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang Pendidikan.<br />4. Lembaga sertifikasi harus memiliki legalitas hukum, tentunya lembaga sertifikasi yang beroperasi di Indonesia harus berbadan hukum mengikuti peraturan hukum di Indonesia. Lembaga sertifikasi yang yang beroperasi di wilayah Indonesia yang tidak berbadan hukum Indonesia harus mendapatkan pengawasan dari instansi pemerintah yang berwewenang.<br />5. Lembaga sertifikasi maupun personilnya, harus independen, personil yang melaksanakan proses audit dan yang menentukan keputusan sertifikasi harus terpisah. Tim audit yang memeriksa penerapan sistem manajemen mutu di Perguruan Tinggi hanya memberikan rekomendasi dan tidak diberi kewenangan memutuskan lulus sertifikat. Keputusan lulus tidaknya suatu Perguruan Tinggi memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dilakukan oleh Tim tersendiri.<br />6. Lembaga sertifikasi maupun personilnya harus menjaga kerahasiaan Perguruan Tinggi yang menjadi kliennya. Setiap personil, baik staf maupun para auditor yang terkait harus memenuhi Kode Etik yang telah ditandatangani.<br />7. Lembaga setifikasi harus menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standar internasional yang relevan, dengan membuat dokumen manual mutu, prosedur dan seterusnya berdasarkan standar untuk lembaga sertifikasi sistem mutu.<br />8. Lembaga sertifikasi harus diakreditasi secara resmi oleh badan akreditasi yang berwewenang di setiap negara. Sesuai Nota Perjanjian Saling Pengakuan IAF dan PAC lembaga sertifikasi sertifikasi yang beroperasi di Indonesia harus diakreditasikan oleh KAN.<br />Hal ini perlu diwaspadai, kita sebagai bangsa yang besar harus bangga dengan kemampuan bangsa sendiri dan harus cinta terhadap produk negeri sendiri.<br />Badan akreditasi akan memberikan izin kepada lembaga sertifikasi untuk melaksanakan asesmen dan sertifikasi berdasarkan ruang lingkup akreditasi yang ditetapkan sesuai kemampuan dan kompetensi para auditor yang ada di lembaga sertifikasi tersebut.<br />Latar belakang pengalaman auditor sangat mempengaruhi hasil audit, apabila auditor tidak memiliki latar belakang pengalaman dan kompetensi yang sesuai dengan proses bisnis Perguruan Tinggi yang diaudit, maka hasil audit tidak mempunyai bobot dan bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan tidak akan memperoleh manfaat atas penerapan sistem manajemen pada Perguruan Tinggi itu sendiri.<br /> <br />b. Proses Sertifikasi<br />Perguruan Tinggi yang ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9001 harus mempelajari prosedur dan tatacara yang diatur oleh lembaga sertifikasi. Selama membangun sistem manajemen mutu Perguruan Tinggi harus sudah membuat program dan mengatur jadual sertifikasi sesuai kemampuan Perguruan Tinggi.<br />Tahap-tahap dalam program sertifikasi meliputi:<br />1. Mengajukan permohonan ke lembaga sertifikasi sistem mutu.<br />2. Audit dokumen sistem mutu (adequacy audit).<br />3. Pre-assesment (apabila diperlukan).<br />4. Intial assessment.<br />5. Keputusan sertifikasi.<br />6. Penyerahan sertifikat.<br />7. Survaillen setiap 6 bulan.<br />Tujuan survailen adalah untuk membuktikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu telah dilakukan secara berkesinambungan, di samping itu dapat dilakukan peninjauan terhadap implikasi perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu pada Perguruan Tinggi untuk memastikan, bahwa semua persyaratan telah dipenuhi dengan baik. Untuk mendapatkan gambaran yang optimal terhadap kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu, maka survailen dilakukan setiap 6 bulan.<br />Periode waktu 6 bulan adalah yang efektif untuk membuktikan kesesuaian penerapan sistem manajemen mutu. Apabila ditetapkan audit 1 tahun pada umumnya kondisi penerapan sistem manajemen mutu tidak konsisten dan tidak terjadi perbaikan yang berkelanjutan pada Perguruan Tinggi yang bersangkutan.<br />Periode waktu 6 bulan adalah waktu yang efektif untuk menyaksikan penerapan sistem manajemen mutu, kalau kurang dari 3 bulan menjadikan audit terlalu menyibukkan, dan menyebabkan hanya mengurusi dokumen sistem mutu saja tanpa melakukan pekerjaan inti. (BQST)POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255140963479630821.post-82013290521093643532010-01-15T02:15:00.000-08:002010-01-15T02:18:10.118-08:00Akreditasi BAN-PT VS Sertifikasi ISO 9001<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt; font-family: "Times New Roman","serif";">AKREDITASI BAN-PT VS SERTIFIKASI ISO 9001:2000<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Jika sebuah Perguruan Tinggi yang mendapat hasil akreditasinya “A”, maka secara logika penalaran selayaknya mendapat Sertifikasi ISO 9001:2000. Namun, kenyataannya tidak demikian, atau sebaliknya dapat sertifikasi ISO 9001:2000 tetapi akreditasinya rendah. Adakah yang salah? Jawabnya ya. Berarti Perguruan Tinggi tersebut menggunakan standar ganda. <b style="">Jika sumber datanya sama untuk keperluan yang berbeda maka tidak selayaknya menghasilkan hasil bertentangan</b>. <b style="">Seharusnya menghasilkan keselarasan atau hubungan akreditasi dan sertifikasi adalah berkorelasi positif, bukan negatif.</b> Jika hasilnya bertentangan berarti data yang digunakan bersumber dari data yang berbeda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam satu organisasi Perguruan Tinggi jika terdapat lebih dari satu sumber data maka dapat dipastikan bahwa data yang digunakan kevalitannya dan keakuratannya sangat rendah. Secara manajemen, hal demikian dikatakan bahwa Perguruan Tinggi tersebut menggunakan standar ganda. Hal ini seringkali tidak disadari oleh Pimpinan Perguruan Tinggi. Karena kurang peduli dan perhatian terhadap data yang seharusnya jadi dasar pengambilan keputusan dan kebijakannya. Indikator yang tampak jelas dan sudah bukan jadi rahasia umum, mengapa ketika menyiapkan data pendukung borang akreditasi dan sertifikasi selalu ” nanggap-wayang”. Kemudian ganti tim, ganti data. Tim baru akan mengumpulkan data lagi dari awal. Bisa dibayangkan jika sudah 10 kali pergantian tim akreditasi atau tim sertifikasi, maka bisa ditemukan ada data 10 macam dari sumber data 10 macam. Dari 10 macam data tersebut, data dari tim mana yang valid dan akurat? Hal ini jelas akan merugikan Perguruan Tinggi tersebut, karena banyak sumberdaya yang dibelanjakan baik dari sisi waktu, tenaga maupun dana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Mengapa hal ini dilakukan? Pertimbangannya sangat praktis khawatir dan takut hasil akreditasinya rendah atau dicabut, atau takut tidak tersertifikasi. Akibatnya data dan bukti pendukungnya direkayasa dan penuh trik tipuan. Tanpa disadari tindakan ini adalah proses pembodohan terhadap Perguruan Tinggi. Akhirnya, praktek tipuan dan rekayasa ini akan jadi bumerang yang merugikan Perguruan Tinggi itu sendiri. Apalagi dengan adanya borang implementasi sistem penjaminan mutu Perguruan Tinggi yang diedarkan di seluruh Perguruan Tinggi yang telah mengimplementasikan sistem penjaminan mutu maka Pemerintah (DIKTI) telah memiliki sumber data atau informasi. Betapa pun kecilnya Unit Penjaminan Mutu di suatu Perguruan Tinggi. Dialah, sumber data riil yang sesungguhnya sehingga bukan suatu yang sulit bagi reviewer akreditasi dan auditor sertifikasi jika ingin memperoleh data yang sesungguhnya. Ketika reviewer akreditasi dan auditor sertifikasi visitasi dilapangan untuk membuktikan, maka pertama kali yang akan ditanya yaitu hasil laporan audit mutu internal yang telah dilakukan oleh unit penjaminan mutu Perguruan Tinggi yang direviewer. Hasil audit mutu internal ini akan di kroscek dengan data dan bukti borang akreditasi atau sertifikasi dan Perguruan Tinggi tidak bisa menolak hasilnya. Betapapun kecilnya Unit Penjaminan Mutu tetapi dialah yang sumber data yang riil dan akurat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Demikian, sekelumit pengalaman semoga dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca yang sedang, sudah, dan atau akan mengimplementasikan SMM ISO 9001:2000 di Perguruan Tingginya masing-masing. Namun demikian, dalam implementasinya semua ini perlu disesuaikan dengan kondisi, situasi dan sumberdaya masing-masing perguruan tinggi. Semoga bermanfaat. (BQST-09)<o:p></o:p></span></p> POLYMATHhttp://www.blogger.com/profile/14282964929820012802noreply@blogger.com0